jpnn.com, LIVERPOOL - Publik di Merseyside, khususnya fan Liverpool mengangungkan namanya. Mohamed Salah, winger The Reds, mendapat julukan The King of Egypt, Raja Mesir.
Salah pindah dari AS Roma ke Liverpool awal musim panas kemarin dengan biaya transfer tergolong murah. Cuma GBP 36,9 juta atau sekitar Rp 673 miliar.
BACA JUGA: Chelsea Lirik Daniel Sturridge
Dalam 24 pertandingan bersama Liverpool, termasuk Premier League hingga Liga Champions, pemain yang baru berusia 25 tahun itu sudah mencetak 19 gol.
BACA JUGA: Ditahan Tim Papan Bawah, Liverpool Disalip Tottenham Hotspur
Kisah sukses Salah musim ini menjadi omongan di penjuru dunia. Di negaranya, Mesir, Salah menjadi panutan pesepak bola muda.
"Di Mesir, ketika seorang pemain sukses, mereka berubah. Namun tidak buat Salah," ujar Said El-Shishini, salah seorang mantan pelatih Salah, seperti dikutip dari Bleacher Report.
BACA JUGA: Hamdalah, Mohamed Salah jadi Pemain Terbaik Afrika 2017
Kesuksesan tak membuat Salah lupa darimana dia berasal. Bukti kerendahan hati Salah terlihat saat dia membantu Mesir lolos ke Piala Dunia 2018.
Setelah mencetak gol penentu lolosnya Mesir ke Rusia 2018, Salah mendapat tawaran vila mewah dari seorang pengusaha kondang. Namun Salah menolaknya dan meminta sumbangan untuk dibawa ke kampung halamannya, Nagrig, sekitar 150 km dari Kairo.
"Ya, dia tak pernah melupakan Nagrig. Semua orang di Mesir tahu, Salah selalu pergi ke sana saat pulang ke Mesir dan memperlakukan semua orang dengan kerendahan hatinya. Dia tidak pernah melupakan akarnya," kata Shishini. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malu-Malu, Coutinho Bawa Pulang Bola Liverpool vs Spartak
Redaktur & Reporter : Adek