jpnn.com, DEPOK - Dinas Kesehatan Kota Depok mencatat ada 4.923 anak yang mengalami stunting, salah satu penyumbangnya dari warga pendatang baru.
Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebutkan pihaknya saat ini tengah berupaya menjadikan Depok sebagai kota zero stunting.
BACA JUGA: Imron Maulana, Pengusaha Muda Depok Mulai Dari Nol Hingga Miliki 40 Karyawan
Hal itu dilakukan melalui program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Kota Ramah Anak (D'Sunting Menara).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Depok Agustus 2020, terdapat 5.718 kasus dari 107.710 balita atau 5,3 persen anak mengalami stunting di Kota Depok.
BACA JUGA: Berita Duka, Seorang Mahasiswi Meninggal Dunia di Kamar Hotel
Pada Februari 2021 mengalami penurunan menjadi 4.923 kasus dari 102.815 balita atau 4,7 persen.
"Meskipun terjadi penurunan kasus, tetapi terdapat wilayah yang mengalami kenaikan angka stunting yang cukup mengagetkan," jelas orang nomor satu di Kota Depok itu, Senin (22/11).
BACA JUGA: Tanpa Pakaian di Badan, Hendri Diikat di Tiang Listrik, Astaga!
Dirinya menginstruksikan kecamatan dan kelurahan melakukan validasi data tersebut by name by address dan sesuai Nomor Induk Kependudukan (KTP).
"Ternyata benar, kelurahan yang kami klaim terjadi peningakatan kasus stunting itu mereka yang datang ke Depok dan masih menggunakan KTP Kota asalnya, serta membawa permasalahan stunting," pungkas Idris. (mcr19/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gegara Harga Rokok, Antoni Emosi, Warung Kelontong Banjir Darah
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Lutviatul Fauziah