jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional Indonesia periode 2009-2014 Prof. Mohammad Nuh mengatakan bahwa ESQ telah banyak memberikan kebermanfaatan bagi khalayak.
Menurut Mohammad Nuh, lembaga pembangunan karakter dan budaya itu telah mencetak orang-orang soleh.
BACA JUGA: ESQ Konsisten Membangun Karakter Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045
"Kalau belum bisa memasuki arena ESQ, maka cintailah ESQ. Jangan menjadi musuh ESQ," ujar dia, dalam sambutannya di ulang tahun ke-23 ESQ di Jakarta, baru-baru ini.
Nuh menuturkan bahwa ESQ telah melahirkan lebih dari 1,9 juta alumnus yang berisi orang-orang baik, sehingga dapat membentuk pribadi berbudi pekerti luhur.
BACA JUGA: Peringati Hari Jadi ke-23, ESQ Kokohkan Tekad Membangun Generasi Emas Berkarakter
Dia pun berharap ESQ tumbuh terus besar dan besar. Sehingga bisa memberikan kebermanfaatan bagi khalayak apalagi dengan cita-cita Indonesia Emas 2045.
"ESQ adalah tempat yang paling pas untuk membentuk orang-orang yang soleh ini,” tutur Nuh.
BACA JUGA: 400 Jaksa Muda Angkatan 80 Dibekali Motivasi Mulia oleh Bos ESQ
Dalam Milad ke-23 ESQ, Nuh dinobatkan sebagai tokoh yang mendapatkan ESQ Award dari Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian.
Penghargaan ini diberikan karena Mohammad Nuh berhasil mencanangkan keseimbangan antara kecerdasan inteletual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan.
Menurut Ary, Nuh juga giat menjalankn 7 Budi Utama, yaitu jujur, dipercaya, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil, dan peduli dalam kesehariannya.
“Beliau juga termasuk teladan bagi saya dan khalayak. Dikenal sebagai seorang intelektual yang santun dan spritualis dengan rekam jejak tanpa cela," papar Ary.
Selain itu, kata Ary, Nuh saat menjadi rektor telah berkontribusi menjadikan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai kampus pertama yang menerapkan training ESQ kepada mahasiswa baru.
"Kebijakan ini telah menginspirasi puluhan kampus lainnya di Indonesia menjadikan ESQ sebagai ajang pelatihan karakter mahasiswa barunya," bebernya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh