Mohon Pahami Alquran, Jangan Gagal Paham soal Jihad

Minggu, 26 Mei 2019 – 23:57 WIB
Naskah Alquran kuno di Nusa Tenggara Barat. Foto: Lombok Post

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF) Iqbal Hasanuddin mengatakan, banyak pihak memahami pengertian jihad dalam Alquran sebagai perintah untuk berperang saja. Menurutnya, dalam Alquran justru lebih banyak ayat tentang perdamaian ketimbang perang dan jihad.

"Menurut saya pesan utama Alquran adalah perdamaian. Sementara ayat-ayat jihad tidak bisa ditafsirkan sebagai perintah perang, melainkan ajaran tentang merawat jiwa atau jihad 'alan-nafsi (melawan hawa nafsu, red)," kata Iqbal dalam diskusi bertema Pesan Perdamaian Dalam Alquran yang digelar Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) di kantor DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (26/5).

BACA JUGA: Pak Jokowi Mau Pilih Bahlil HIPMI Jadi Menteri? Sekjen PDIP Bilang Begini

Diskusi itu merupakan rangkaian peringatan Nuzululquran yang diselenggarakan organisasi sayap PDIP itu. Selain diskusi keagamaan, Bamusi juga memberikan santunan kepada anak yatim dan warga kurang mampu di sekitar kantor DPP PDIP Lenteng.

Baca juga: Jihad untuk Politik Praktis Tak Termaktub dalam Alquran

BACA JUGA: Respons Kubu Jokowi soal Penetapan Tersangka Mustofa Nahrawardaya

Iqbal menjelaskan, dasar-dasar perdamaian dalam Alquran adalah kebebasan, kesetaraan, keadilan dan kesepakatan. "Jihad kita berserah diri kepada kebaikan," tuturnya.

BACA JUGA: Peringatan Nuzululquran Bersama Bamusi PDIP: Jihad Politik Praktis Tak Termaktub dalam Alquran

Pada kesempatan sama Ketua Umum Bamusi Hamka Haq mengatakan, saat ini banyak pihak yang menggunakan kata jihad untuk tujuan pribadi. Akibatnya, kata guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar itu, jihad dianggap sebagai dorongan bagi Muslim untuk berperang, membakar rumah-rumah ibadah agama lain, hingga membunuh sesama manusia.

"Padahal tidak seperti itu. Orang yang berkonflik lalu berdamai, justru itu bagian dari jihad," kata Hamka.

Karena itu untuk menghindari konflik saat ini, kata Hamka, setiap pihak harus bertabayun atau mengonfirmasi berita-berita yang tidak jelas asal muasalnya. Menurutnya, klarifikasi juga untuk menghindari prasangka buruk.

“Hindari opini-opini yang membentuk kebenaran. Itulah sumber konflik sebenarnya," kata ketua Bidang Keagamaan DPP PDIP itu.

Baca juga: Wallahualam… Seluruh Kitab Suci Turun Pada Bulan Ramadan

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang membuka diskusi itu mengatakan, dalam Alquran ada kata iqra yang berarti perintah membaca. Menurut politikus asal Yogyakarta itu, membaca Alquran tidak hanya tentang teks, tetapi juga konteksnya.

"Iqra, bacalah yang ada di situ, tidak hanya tertulis dalam Alquran, tetapi juga memahami yang tidak tertulis," kata dia.(tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Para Jawara Lomba Memukul Beduk Dalam Rangka Nuzululquran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler