Momen Anies Pasrah Jika Ditakdirkan Tak Bisa Berlayar, 2 Orang Utusan Ini Terdiam

Kamis, 07 September 2023 – 10:31 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bersama bakal Capres 2024 Anies Baswedan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bakal Capres 2024 Anies Baswedan tidak hanya membantah telah mengkhianati Prabowo Subianto, dia juga menegaskan tidak ada pengkhianatan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan sebelum dirinya berduet dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Penjelasan itu disampaikan Anies dalam progran Mata Najwa yang tayang di YouTube pada 4 September 2023 lalu.

BACA JUGA: Anies Baswedan: Saya Tidak Ingin Jadi Bagian Orang-Orang yang Mengkhianati Prabowo

Menurut Anies, setelah mencermati peristiwa pada 27, 28, dan 29 Agustus 2023, di Tim 8 sudah terjadi ketidaksepakatan, terutama antara Partai Demokrat dengan NasDem.

"Nama yang saya usulkan sudah. Yaitu nama yang tersedia satu nama (AHY, red), tetapi terjadi ketidaksepakatan antarpartai," kata Anies.

BACA JUGA: Duet Anies-Cak Imin Tak Akan Ampuh Gaet Suara Nahdiyin, Begini Analisisnya

Anies menyebut bahwa di ujung bahkan sudah dikatakan, silakan Partai Demokrat mengambil opsi apa pun. Termasuk kemungkinan terburuknya, parpol pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hengkang dari koalisi.

"Jadi, pasa saat itu saya sudah di dalam situasi di mana utusan saya sendiri mengatakan, 'mas, ini artinya mas bisa enggak belayar," beber Anies mengisahkan pembicaraannya pada Selasa pagi (29/8) lalu.

BACA JUGA: Jawab Tuduhan Kudeta dan Masih Simpan Surat Gus Dur, Cak Imin: Itu Jimat

Saat itu Anies berbicara dengan dua utusannya di Tim 8, Sudirman Said dan Dadang.

"Saya katakan, sudah, kita serahkan pada Allah. Bila memang Allah takdirkan belayar, insyaalah berlayar, ada caranya, kita enggak tahu. Bila Allah takdirkan tidak berlayar, insyaallah itu yang terbaik, untuk kita," Anies menirukan percakapannya saat itu.

Dua orang utusan Anies, Sudirman Said dan Dadang pun terdiam mendengar perkataan eks gubernur DKI Jakarta itu.

"Pak Sudirman maupun Pak Dadang. Dua-duanya diam. 'Mas, ini adalah keputusan penting'. Ya, tetapi sudah, kita tawakal alallah, ya tho," ujar Anies.

Masih pada Selasa, malam harinya, Anies tidak pernah menduga muncul opsi baru, nama baru, dan partai baru dalam koalisi setelah Surya Paloh bertemu Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"Makanya ketika diundang untuk berdiskusi (oleh Surya Paloh, red), saya katakan unthinkable. Jadi, tidak ada di sini (koalisi) yang dicederai, karena memang sudah terjadi ketidasepakatan itu," tuturnya.

Ketidaksepakatan Demokrat dengan NasDem

Sebelumnya dalam program Mata Najwa itu, Anies sudah menjelaskan bahwa sejak Juni 2023 dia telah menyampaikan hanya ada satu opsi nama bakal cawapresnya di koalisi mereka, yakni AHY, ketum Partai Demokrat.

Hal itu menurut Anies sudah disampaikannya kepada Surya Paloh, Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat.

"Yang tersedia sekarang adalah AHY. Saya sampaikan kepada Pak surya Paloh, dan beliau tidak menolak. Beliau katakan begini, itu adalah opsi yang boleh kita lakukan pencalonan di ujung, tetapi tidak sekarang,' beber Anies.

Suami Fery Farhati Ganis itu menyebut PKS memahami bahwa piihan yang tersedia ialah AHY. Begitu pula Demokrat.

Namun, Surya Paloh ketika itu mengatakan supaya masalah itu dibahas setelah Anies kembali menunaikan ibadah haji.

Nah, setelah Anies pulang haji, mulailah dari pihak Demokrat berharap segera disepakati deklarasi, sedangkan utusan NasDem tidak bersedia.

"Nama itu (AHY, red) tidak ditolak, tetapi tidak dideklarasikan sekarang," Anies menegaskan.

Setelah dilakukan pembicaraan lanjutan, antara Demokrat dan Nasdem tidak juga ketemu kesepakatan.

"Puncaknya, itu pada hari Selasa (29/8), utusan Demokrat dan Nasdem ada perbedaan pandangan yang keras, bahkan sampai gebrak meja di situ," ucapnya.

Perbedaannya menurut Anies, Partai Demokrat pengin pasangan capres-cawapres tetapkan segera, sedangkan Nasdem maunya nanti sambil menunggu.

"(Nasdem) Menunggu mana tahu ada opsi lain. Sampai ada yang gebrak meja, keras sekali, karena ada beberapa statement yang kurang tepat," tutur Anies.

Hal yang terjadi kemudian, pada saat bersamaan dengan buntunya pertemuan di Tim 8 itulah Surya Paloh dan Cak Imin bertemu dan membuat kesepakatan.

Pembicaraan NasDem - PKB bergulir cepat hingga berujung deklarasi Anies-Muhaimin di Surabaya pada Sabtu (2/9).(mn/fat/jpnn.com)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler