Duet Anies-Cak Imin Tak Akan Ampuh Gaet Suara Nahdiyin, Begini Analisisnya

Kamis, 07 September 2023 – 09:09 WIB
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menilai langkah politik memasangkan Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 tidak akan serta-merta mampu menarik dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) atau nahdiyin.

Adi beralasan tidak semua warga NU maupun pemilih PKB mau mendukung Muhaimin sebagai bakal calon wakil presiden atau cawapres.

BACA JUGA: Prestasi Ganjar Sudah Terbukti, Tokoh Muda Nahdiyin Ogah ke Lain Hati

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menjelaskan sekitar 85 persen penduduk Indonesia beragama Islam. Dari proporsi itu, hampir separuhnya merupakan nahdiyin.

Namun, perolehan PKB pada Pemilu 2019 hanya 9,69 persen dari total suara sah. “Jadi, mayoritas (nahdiyin) tidak memilih PKB, tetapi partai lain,” kata Adi di Jakarta, Rabu (6/9).

BACA JUGA: Gus Imin Tak Diperkenankan Membuka MTQ, PKB Meradang

Adi juga menganggap upaya Muhaimin menggaet suara nahdiyin bakal menghadapi tantangan berat. Penyebabnya ialah saat ini hubungan PKB dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak rukun.

"Dalam kondisi solid (rukun dengan NU, red) PKB hanya memperoleh suara 9,6 persen, lalu sekarang terlihat berkonflik dengan PBNU," katanya.

BACA JUGA: Yakinlah, Suara Ganjar dari Nahdiyin Tidak Akan Tergerus Duet Anies-Muhaimin

Lebih lanjut Adi menyodorkan data lain. Menurut dia, ada gap antara perolehan suara PKB di pemilu lalu dengan elektabilitas Muhaimin saat ini.

Berbagai survei menempatkan tingkat keterpilihan politikus yang beken dengan panggilan Cak Imin itu hanya 1-2 persen.

"Ada jarak pemilih PKB yang tidak memilih Muhaimin,” ujar Adi. “Pemilih NU tidak harus memilih Muhaimin.”

Adi pun menyodorkan analisisnya soal elektabilitas Cak Imin yang masih rendah meski nahdiyin pemilik hak pilih ada puluhan juta jiwa.

Pertama, sampai saat ini popularitas Cak Imin masih di bawah Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.

Di daerah basis pemilih PKB pun Ganjar yang dikenal sebagai politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki elektabilitas paling tinggi.

“Orang NU dengan PDI Perjuangan memiliki hubungan yang bagus," kata Adi.

Kedua, tutur Adi, sebagian warga NU mendukung Prabowo karena ketua umum Partai Gerindra itu dianggap dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adi menilai Prabowo juga sempat memperoleh dukungan tambahan dari warga PKB ketika partai berwarna kebesaran hijau itu  masih terikat koalisi dengan Gerindra.

Namun, kini Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Gerindra dan PKB bubar setelah Cak Imin memilih menjadi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan.

“Setelah (Gerindra dan PKB) pisah, apakah Prabowo tetap mendapat dukungan dari warga NU atau tidak," kata Adi.

Hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli - 7 Agustus 2023 memperlihatkan responden dari kalangan nahdiyin yang memilih Ganjar Pranowo mencapai 25,6 persen.

Adapun 25 persen nahdiyin lainnya memilih Prabowo Subianto. Dukungan untuk Anies dari nahdiyin hanya 12,8 persen.

Sisanya masih ada 10,4 persen nahdiyin yang memilih figur lain, sedangkan 12,8 persen tidak memberikan jawaban.

Survei yang melibatkan 1.364 responden itu juga menunjukkan Ganjar memperoleh 37,1 persen dukungan dari nahdiyin di Jawa Timur. Di bawahnya ialah Prabowo dengan 20,8 persen, sedangkan dukungan untuk Anies hanya 7,5 persen.

Secara umum, Ganjar terlihat dominan di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Bakal cawapres dari PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura itu mengantongi 49,2 persen dukungan responden di Jateng.

Adapun potensi elektoral Prabowo di Jateng di angka 14,1 persen, sedangkan Anies hanya 1,6 persen. 

Ganjar juga memiliki potensi elektoral kuat di Jatim dengan 33,5 persen. Di bawahnya ialah Prabowo (21,2 persen) dan Anies Baswedan (10,3 persen).

Prabowo terlihat moncer di Jawa Barat (Jabar) dengan 24,7 persen. Di bawahnya ada Ganjar dengan 18,2 persen, sedangkan Anies di angka 13 persen.(jpnn.com)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies-Muhaimin Berpotensi Digebuki, Bisa Babak Belur


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler