Momen Cak Imin Berselawat di Kampanye Akbar, Sindir Politik Dinasti dan Konstitusi Hancur

Sabtu, 10 Februari 2024 – 23:00 WIB
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di atas panggung Kampanye Akbar AMIN di JIS, Sabtu (10/2). Foto: Tim Media AMIN

jpnn.com, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengganti lirik selawat dengan sejumlah kata-kata yang menyinggung dinasti politik.

Momen itu terjadi saat kampanye akbar Anies Baswedan-Muhaimin di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, pada Sabtu (10/2).

BACA JUGA: Anies Tuding Ada yang Sabotase Sinyal Internet Saat Kampanye Akbar di JIS

Saat memulai orasi, Cak Imin mengajak pendukung dan masyarakat yang hadir untuk berselawat. Namun, di tengah-tengahnya selawat, Cak Imin mengganti lirik.

"Rakyat sepakat untuk perubahan, pemilu bukanlah pergantian dari bapak anak terlibatlah paman, konstitusi hancur berantakan," ucap Cak Imin.

BACA JUGA: Ganjar Kenang Perjuangan Dono Warkop dengan Kenakan Kaus Clean Goverment

Tak sampai di situ, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menyinggung oligarki dan politik dinasti.

Politik dinasti saat ini sering dikaitkan dengan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, yang lolos sebagai cawapres karena menabrak aturan Mahkamah Konstitusi (MK).

BACA JUGA: Maruarar Sirait Bawa 10 Ribu Sahabatnya Meriahkan Kampanye Prabowo-Gibran di GBK

"Suara Anda jangan mau dibeli itu menguntungkan oligarki, marilah kita tegakkan demokrasi, Indonesia bukan milik dinasti,” lanjutnya.

Seperti diketahui, kampanye akbar terakhir Anies-Muhaimin digelar di JIS, Jakarta Utara. Kampanye itu dihadiri Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Amien Rais, Jusuf Kalla, hingga sejumlah artis.(mcr/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler