Momen Ekspansi KPR Bank Syariah

Kamis, 19 Juli 2012 – 14:52 WIB
SURABAYA - Bank Syariah manfaatkan aturan Uang Muka (UM) 30 persen bagi KPR bank konvesional untuk mendongkrak kinerja pembiayaan perumahan mereka. Bank Jatim Syariah membidik pertumbuhan KPR syariah lebih dari dua kali lipat di 2012 menjadi Rp 50 miliar. Caranya dengan menyediakan fleksibilitas cara pembayaran bagi nasabahnya sekaligus bekerjasama dengan banyak developer properti.

Pimsubdiv Bisnis Syariah Bank Jatim Syariah Achmad Musta'in mengatakan pihaknya mendapatkan masukan dari masyarakat maupun pengembang properti yang merasakan kesulitan melakukan realisasi KPR. Sebab pertengahan Juli 2012, Bank Indonesia menerapkan adanya aturan loan to value (LTV) 30 persen, sehingga bagi nasabah KPR harus menyetorkan 30 persen UM untuk membeli hunian. "Aturan tersebut memberikan kesempatan bagi bank syariah untuk melakukan ekspansi pembiayaan KPR bagi masyarakat. Sehingga kami mengemas kembali produk. Dengan harapan menarik minat masyarakat menggunakan produk KPR syariah," ujarnya kemarin di kantornya.

Re-launching KPR iB Griya Barokah dilakukan di sela-sela customer gathering nasabah dan Bank Jatim Syariah pada 17 Juli. Jika sebelumnya KPR syariah memberikan produk dengan model pembayaran angsuran tetap, maka Bank Jatim Syariah kini menyediakan KPR Angsuran Bebas. Produk baru ini memberikan kemudahan dengan adanya pilihan angsuran sesuai dengan rencana nasabah. "Saat ini banyak permintaan KPR dari nasabah yang merupakan pegawai baru. Dengan kebebasan mengangsur, maka nasabah pada awal-awal bisa mencicil pokok KPR syariah dengan modal lebih kecil. Dan bertambah sesuai dengan kenaikan pendapatan mereka," imbuh M Prammudya Iskandar, pimpian kantor cabang Surabaya Bank Jatim Syariah pada kesempatan sama.

Permintaan tinggi akan KPR syariah diharapkan bisa mendongkrak penyaluran KPR dari bank yang merupakan unit usaha dari Bank Jatim tersebut hingga menembus Rp 50 miliar di akhir tahun. Pada 2011, mereka mencatatkan penyaluran KPR syariah sebanyak Rp 22,7 miliar. Sedangkan posisi per April 2012 sudah mencapai Rp 32,78 miliar. "Selain kemudahan pembayaran, kami juga bekerja dengan banyak pengembang di Surabaya, Siodarjo, maupun di Madura. Platfon yang kami berikan mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 1 milair," jelas Pramudya.

Selain produk KPR Syariah Angsuran Bebas, mereka juga melucurkan produk Gadai iB Barokah di tiga cabang pembantu. Selama ini produk yang menerima gadai emas dan perhiasan tersebut baru ada di kantor cabang syariah Surabaya. "Minggu depan akan ada di KCP Syariah Sidoarjo. Dan targetnya juga akan beroperasi di KCP Syariah Gresik dan Sampang sebelum akhir 2012," sebut Musta'in.

Melalui customer gathering tersebut, manajemen Bank Jatim Syariah berharap agar kerja sama dengan mitra kerja maupun nasabah makin terjalin erat. Terutama juga untuk mengejar laba di 2012 sebesar Rp 6 miliar. Per Juni 2012, laba yang baru tercapai Rp 1,8 miliar.

Terkait dengan kinerja, posisi aset pada Juni 2012 tumbuh 28 persen menjadi Rp 308 miliar dari periode sama 2011 Rp 241 miliar. Sementara pembiayaan tumbuh 45 persen untuk periode Juni 2011-2012 dari Rp 157 miliar menjadi Rp 227 miliar. Dan dana pihak ketiga naik 60 persen dari Rp 116 miliar menjadi Rp 186 miliar. (aan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Ogah Serahkan Kewenangan, Hambat KEK Sei Mangkei

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler