jpnn.com, JAKARTA - Komedian Komeng kini tengah menjadi buah bibir lantaran namanya melesat dalam penghitungan DPD RI versi Real Count KPU.
Ditemui awak media, Komeng mengungkapkan deretan misi yang akan diboyong jika mendapatkan kursi di DPD RI.
BACA JUGA: Cerita Kocak di Balik Foto Nyeleneh Komeng dalam Surat Suara DPD RI
Pemilik slogan Spontan Uhuy tersebut ingin memperjuangkan adanya Hari Komedi setiap 27 September.
"Awalnya dari itu dulu, Hari Musik ada, Hari Film ada, sampai tetangga saya ada Harisabar dan Harimukti," kata Komeng saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
BACA JUGA: Real Count KPU DPR RI: Ini Perolehan Suara Ucok Baba, Jangan Bandingkan dengan Komeng!
Komeng mengatakan dirinya sudah pernah mengajukan adanya hari untuk memperingati seni komedi.
Namun, upaya tersebut selalu mentok ketika diajukan oleh sejumlah asosiasi pelawak kepada pemerintah.
BACA JUGA: Jadi Pemandi Jenazah di Film, Aghniny Haque Bagikan Cerita Begini
"Itu diterima, tetapi mereka enggak bisa mengabulkan karena harus ke lembaga eksekutif katanya," ujarnya.
Geram, dia pun bertekad untuk mengupayakan keinginan para komedian Tanah Air tersebut dengan masuk ke dalam pemerintah.
Pria 53 tahun tersebut menilai pelaku seni komedi di Indonesia masih kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Sebagai pelawak, dia tentu berharap seni komedi di Indonesia bisa berkembang pesat, sebagaimana film dan musik Tanah Air.
"Di negara lain, tuh, seni dan budaya, penghasilannya bisa sampai double digit untuk APBN, saya mau k esana, tetapi saya enggak tahu apakah bisa lewat DPD," tuturnya.
Komeng mengaku tak muluk-muluk dengan banyak program saat pertama kali mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPD RI.
Dia juga tidak terlalu ngoyo dalam melakukan kampanye untuk menarik perhatian masyarakat.
Komeng menyatakan dirinya melakukan upaya secukupnya dan menyerahkan takdir politiknya kepada yang Maha Kuasa.
"Saya, ya masuk, alhamdulillah. Kalau enggak masuk juga alhamdulillah, saya sibuk saja syuting," imbuhnya.(mcr31/jpnn)
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah