Para pemilik kendaraan di Australia tampaknya akan membayar mahal biaya perbaikan kendaraan mereka, menyusul kebijakan lembaga induk industri otomotif yang hendak mempersulit para montir independen untuk memperbaiki kendaraan modern.
BACA JUGA: Inilah Beefalo, Hasil Kawin Silang antara Sapi Australia dengan Kerbau Amerika
Kamar Dagang Industri Otomotif Federal Australia (FCAI) akhir pekan lalu merilis kode etik yang menyatakan para pihak yang terlibat dalam industri otomotif menghendaki montir independen tidak dibolehkan secara langsung mengakses kode komputer yang terpasang di dalam mesin mobil yang dikeluarkan produsen. "Montir independen tidak bisa lagi hanya melihat di bawah kap mesin dan langsung bisa memperbaiki mobil itu - tapi mereka harus menghubungkan ke komputer yang tertanam di dalam sistem mobil (onboard), mendownload kode diagnostik, melihat di mana kesalahan yang ada dan baru kemudian menginterpretasikan kerusakan yang terjadi," Kata Direktur Eksekutif Asosiasi Otomobil Australia (AAA) kata kepala eksekutif Andrew McKellar. "Jadi montir akan bergantung pada informasi semacam itu dan kekhawatiran yang meningkat adalah bahwa pabrikan kendaraan bermerek akan memberlakukan informasi itu sebagai informasi hak milik." McKellar mengatakan AAA telah bekerja dengan industri otomotif untuk mengupayakan kesepakatan yang lebih luas dengan produsen kendaraan, dealer mobil dan Jasa Perbaikan independen, tapi kode etik baru justru menyimpang dari kesepakatan tersebut. "Kekhawatiran kami adalah bahwa ke depan ketersediaan informasi mengenai mesin kendaraan seperti ini akan semakin sedikit dan pada akhirnya akan memicu pembatasan persaingan usaha di sektor perbaikan dan perawatan kendaraan," katanya. Merek besar 'menolak untuk berbagi kode diagnostik' dalam beberapa kasus McKellar mengatakan beberapa tahun terakhir terjadi persaingan sengit di sektor perbaikan dan perawatan kendaraan. "Kondisi ini terjadi karena perusahaan-perusahaan otomotif besar menjadikan sumber pendapatan utama mereka dari sektor perbaikan dan pelayanan dan jika mereka membatasi pilihan masyarakat dimana harus memperbaiki atau merawat kendaraan mereka, maka pada akhirnya konsumenlah yang harus membayar mahal," kata McKellar. AAA menilai masalah ini juga yang menyebabkan layanan darurat kendaraan di jalan tidak bisa menjalankan tugasnya karena mereka tidak bisa memperbaiki kendaraan pelanggan mereka lantaran pabrikan mobil menolak berbagi kode diagnostik dari kendaraan produksi mereka. "Dalam beberapa kasus yang kami hadapi adalah produsen mobil bermerek tidak bersedia menyerahkan kode diagnostik itu dan mencegah kru mendapatkan informasi tersebut dari pihak lain," katanya. "Perusahaan mobil besar juga bersiap untuk menempatkan pelanggannya pada posisi tidak menyenangkan ketika mobil mereka mengalami kerusakan dan diderek ketimbang berbagi informasi dengan pihak lain," "Menurut saya itu sangat arogan dan menantang dan kita harus menyadarkan mereka dengan mengatakan 'konsumen berhak mendapatkan perlakuan yang lebih baik," "Saya akan bertemu dengan Menteri Federal untuk Bisnis Kecil dan akan mendorongnya untuk mempertemukan kedua pihak," FCAI merilis pernyataan yang mengatakan kode etik yang mereka buat bertujuan untuk memastikan perbaikan dan perawatan kendaraan bermotor bisa dilakukan dengan cara-cara terbaik yang melindungi kepentingan konsumen atas kendaraan mereka. "Untuk mendorong agar tujuan ini tercapai, kode etik hendak memastikan para montir independen menyadari proses untuk mengakses informasi mengenai perbaikan dan perawatan kendaraan dan menyediakan metodologi untuk mendapatkan informasi tersebut jika tidak tersedia," kata penjelasan tersebut.BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Masjid di Perth Jadi Sasaran Vandalisme