jpnn.com, JAKARTA - Perkumpulan Tenis Meja (PTM) Morning Whistle kokoh bertengger di peringkat pertama klasemen beregu putra dan putri pada seri pertama Liga Tenis Meja Terry Palmer Indonesia (LTMTPI) di GOR Singgasana Bandung, Jawa Barat pada Kamis (9/3/2023).
Christin Ferliana dan kawan-kawan mengawali menempatkan PTM milik Wilson Pesik di peringkat pertama ini dengan tampil tanpa terkalahkan dalam lima laga. Sayangnya, tim asuhan Yopie Warsono ini gagal melengkapinya penampilan setelah kalah melawan Asian All Star dengan skor 2-3.
BACA JUGA: Dubes Zuhairi Dukung Rifki Fitriadi Juarai Turnamen Tenis ITF M15 di Tunisia
"Alhamdulilah Morning Whistle bisa menempati peringkat pertama pada Liga Seri Pertama tanpa mengalami kekalahan meski harus melalui pertarungan ketat. Dan, kami akan berusaha mempertahankan gelar ini pada Seri Kedua di Surabaya pada Juni 2023 nanti," kata Christin Ferliana, peraih perak dan perunggu SEA Games 2005 Filipina yang ditemui usai pertandingan.
Kesuksesan Christin Ferliana dan kawan-kawan dilengkapi Tim putra Morning Whistle yang diperkuat peraih perunggu Paralimpiade 2021 Tokyo, David Yacob.
BACA JUGA: Penyelundupan Sabu-Sabu ke Lapas Makin Edan, Kali Ini Dilempar Pakai Bola Tenis
Di laga penentuan menghadapi PTM Sukun yang berlangsung hingga Jumat (10/3/2023) dini hari, Triono tampil sebagai penyelamat dengan mengalahkan Hafid dengan skor 3-1(12-10, 7-1, 11-5, 11-6). Kemenangan ini sekaligus membawa Morning Whistle unggul 3-2 atas Sukun.
"Morning Whistle dan PTM Prima Nusantara memang sama-sama meraih 6 kemenangan dan 1 kekalahan. Tetapi, Morning Whistle menempati peringkat pertama karena mengalahkan Prima Nusantara. Istilahnya unggul head to head. Tetapi, Tim Beregu Putra PTM Best menjuarai Seri Pertama dan Asian Stars menjadi juara di beregu Putri," jelas Sekjen Liga Tenis Meja Indonesia, Hendra Darmawan.
BACA JUGA: Turnamen Tenis Meja Berhadiah Total Rp 2,5 Miliar Resmi Digelar
"Saya senang bisa menjadi penentu Morning Whistle menempati posisi peringkat pertama," kata Trino yang mengaku tampil lebih ngotot.
"Saya tidak menduga Morning Whistle merajai beregu putra dan putri di Seri Pertama. Luar biasa perjuangan anak-anak," kata Manajer PTM Morning Whistle, Jopie Warsono.
Pada hari kedua laga penentuan juara liga Seri pertama, Kamis (9/3/2023), Fernando dan Gusti Syaiful bukan hanya menjadi kunci keberhasilan PTM Prima Nusantara memgalahkan PTM Best dengan skor 3-2. Namun, mereka sukses mempermalukan petenis meja nasional asal Korea Selatan lainnya, Jeong Yeong-hun yang direkrut PTM Best.
Penampilan Nando, panggilan akrab Fernando yang turun di tunggal kedua memang luar biasa. Meski sempat tertinggal 0-2, dia mampu menyelesaikannya dengan skor 3-2 (6-11,
7-11, 11-8, 11-9, dan 11-9). Begitu juga dengan Gusti, panggilan akrab Gusti Syaiful yang turun di tunggal keempat mengulang sukses Nando dengan skor 3-1 (11-8, 7-11, 12-10, dan 11-8).
"Saya sempat tertinggal 0-2 karena Jeong memang pemain berkualitas yang punya jam terbang lebih banyak. Kunci kemenangan saya adalah kesabaran. Dan, saya senang bisa mengalahkannya," kata Nando.
"Saya senang bisa mengalahkan petenis meja Korea Selatan. Ini kemenangan pertama saya melawan pemain dari luar negeri. Liga ini telah memberikan kesempatan bagi saya untuk menunjukkan kemampuan dan menambah pengalaman bertanding," timpal Gusti.
Meski liga yang dipelopori pecinta tenis meja Singgih Yehezkiel baru menyelesaikan putaran pertama tetapi atlet dan pelatih sudah merasakan adanya persaingan ketat dalam meraih tempat terbaik. Makanya, mereka berharap liga ini bisa terus dipertahankan.
"Persaingan di liga ini cukup ketat. Saya yakin jika liga ini terus digelar bisa mengembalikan kejayaan tenis meja Indonesia. Kerinduan anak-anak dengan kompetisi berkualitas sudah terobati sehingga mereka bisa terus menjalankan program latihan untuk menghadapi laga selanjutnya," kata pelatih PTM Best Jawa Timur, Hariyono.
"Dulu, kita punya Sirkuit Laga Tenis Meja Utama (Silatama) yang memunculkan pemain legenda yang bukan hanya merajai SEA Games tetapi juga mampu menembus Olimpiade. Ada Anton Seseno, Lingling Agustin, Ismu Harianto. Kini, kita punya Liga Tenis Meja yang dirancang pak Singgih Yehezkiel dengan mengacu pada sistem pertandingan Olimpiade. Saya rasa wajar banyak yang menyebut pak Singgih disebut Bapak Tenis Meja Indonesia atas perannya dalam membangun prestasi tenis meja Indonesia," timpal Frangky, pelatih PTM Sukun.
Keberadaan Liga yang diikuti 8 PTM putra dan 7 PTM putri plus Asian Stars putra dan putri ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Barat, Drs H Asep Sukmana.
"Kompetisi yang berkualitas pasti akan melahirkan atlet-atlet berkualitas juga. Makanya, Liga ini patut didukung. Saya rindu dengan legenda tenis meja yang kebetulan dari Jawa Barat seperti Anton Suseno dan Rossy Syekh Abubakar yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara. Mudah-mudahan dari liga ini lahir pengganti mereka yang mampu menembus Olimpiade," kata Asep Sukmana yang membuka LTMPTI 2023-2024 mewakili Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Pada Jumat, 10 Maret 2023, akan dipertandingkan Inter Master dengan peserta masing-masing 2 atlet mewakili PTM serta 10 pemain asing yang hadir di Liga.(dkk/jpnn)
Hasil Akhir Liga Tenis Meja Indonesia 2023/2024 Seri Pertama:
Putra :
1. PTM Morning Whistle
2. PTM Prima Nusantara
3. PTM Best
4. PTM Stoni
5. PTM Sukun
6. PTM Regisa
7. PTM Bakti
8. PTM Arwana
Putri :
1. PTM Morning Whistle
2. PTM Arwana
3. PTM AIF
4. PTM Bakti
5. PTM Sukun
6. PTM IPC
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad