Moscow Tangkap Basah Agen CIA

Kamis, 16 Mei 2013 – 11:38 WIB
MOSCOW - Pemerintah Rusia menahan Diplomat AS Ryan Fogle, karena upaya spionase di negara tersebut. Ryan, dibekuk ketika tengah berusaha merekrut agen Rusia dengan mengiming-imingi uang senilai USD 1 juta atau sekitar Rp 9,6 miliar setahun untuk bekerja bagi CIA.

Setelah sempat ditahan dan diinterogasi otoritas Rusia, diplomat muda itupun diusir dari Moscow. Juru Bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita Itar-Tass bahwa insiden itu “tidak membantu proses memperkuat kepercayaan antara Rusia dan Amerika di masa depan.

"Peristiwa ini buruk dan menempatkan hubungan kedua negara pada tingkat yang baru,” ujarnya seperti dilansir Guardian (15/5).

Penasehat Kebijakan Luar Negeri Putin Yuri Ushakov menyatakan terkejut dan menyebutnya sebagai upaya perekrutan yang kasar dan sembrono di tengah-tengah janji kedua pihak untuk meningkatkan kerja sama.

Ryan Fogle merupakan agen muda CIA yang ditempatkan pada Kedutaan Besar AS di Moskow. Dia tertangkap FSB ketika menyamar dengan mengenakan wig pirang, topi baseball, membawa kompas, kacamata hitam, pisau saku, peta ibukota Rusia, serta catatan setebal 500 halaman.

Menurut Dinas Rahasia Rusia - FSB, Fogle berusaha merekrut agen intelijen Rusia yang bertanggung jawab untuk Kaukasus Utara. Fogle juga memberikan instruksi dengan cara menggunakan akun Gmail anonim, memberikan uang awal sebesar USD 100 ribu dan menawarkan USD 1 juta per tahun untuk memberikan informasi soal Moscow kepada CIA di masa depan.

Sebelum insiden ini, pada 2006, agen rahasia Inggris MI6 kedapatan menanam "spy rock" di sebuah taman Moskow. Spy rock merupakan perangkat  elektronik intelijen untuk komunikasi. Perangkat itu lantas ditemukan aparat kontra intelijen Rusia.

Sementara itu, terkait insiden ini, anggota majelis rendah parlemen Rusia State Duma memperkirakan skandal mata-mata itu hanya sedikit berdampak pada hubungan Amerika-Rusia. Hal itu dikarenakan, hubungan antara kedua negara memang sudah renggang sebelumnya.

Dijelaskannya, Amerika sendiri bulan lalu menetapkan sanksi atas 18 orang pejabat Rusia yang terlibat dalam kematian kontroversial pengacara Sergei Magnitsky meski hal itu dikecam pemerintah Moscow.

Ke-18 orang dalam "List Magnitsky" dikenakan larangan visa dan pembekuan aset. Menanggapi dikeluarkannya "List Magnitsky", Rusia pun membalasnya dengan mengeluarkan daftar 18 orang Amerika yang dilarang berkunjung ke Rusia.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kanibalisme Guncang Syria

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler