Motor Tabrak Median, Dua Pelajar SMP Tewas mengenaskan

Senin, 22 September 2014 – 03:01 WIB

jpnn.com - SANGATTA - Aksi kebut-kebutan yang dilakukan Muhammad Iqbal (15), dan Yuda Hidayah (15), Sabtu (20/9) sekitar pukul 16.30 Wita berakhir tragis. Pasalnya, kedua pelajar SMP Negeri 3 Sangatta Utara itu tewas mengenaskan setelah motor Yamaha Zupiter MX yang dikendarainya menabrak median Jalan AW Syahrani (eks Jalan Pendidikan).

Informasi yang diterima Radar Kutim (JPNN Grup), Minggu (21/9), kejadian berawal saat keduanya melaju dengan kecepatan tinggi dari arah pusat Perkantoran Bukit Pelangi. Saat melintas di sekitar jembatan kanal di Jalan AW Syahrani, motor yang ditunggangi M Iqbal berboncengan dengan Yuda Hidayah oleng karena kondisi jalan yang tak rata dan menikung.

BACA JUGA: Rujab Gubernur Sulsel Jadi Pasar

Akibatnya, motor keduanya langsung terseret dan menabrak median jalan. Seketika, kedua korban langsung terpental dari motornya sekira 60 meter dan mendarat di aspal. Kerasnya benturan membuat keduanya mengalami luka parah di bagian kepala. Warga yang kebetulan lewat langsung berusaha menolong korban. Namun sayang, saat diperiksa keduanya telah tewas di tempat.

Polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara jasad kedua korban langsung dilarikan ke RS Meloy di Jalan Yos Sudarso II.

BACA JUGA: Mantan DPRD Padang Masih Bandel Kembalikan Aset

"Kecelakaan ini murni akibat out off control. Dari keterangan saksi antara motor yang dikendarai dengan posisi mayat korban jatuh, cukup jauh. Jaraknya sekira 60 meter dari lokasi korban," ungkap Kasatlantas Polres Kutim AKP Afrian Satya Permadi.

Dia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kedua korban mengalami luka parah di bagian kanan kepala belakang. Dugaan sementara, luka tersebut akibat terbentur dengan aspal jalan. Sehingga, bagian tengkorak kepala korban retak dan patah.

BACA JUGA: Festival Sitti Nurbaya Masih Minim Promosi

"Sebelum kejadian, kedua korban, menurut penuturan orang tua korban, meminta izin keluar untuk mengikuti kegiatan sekolah," tuturnya.

Afrian menyebutkan, usai kejadian pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak keluarga korban. Hasilnya masing-masing keluarga sudah merelakan dan mengikhlaskan musibah tersebut.

"Dari kesaksian sejumlah warga juga sudah jelas bahwa insiden tersebut murni karena faktor kelalaian korban. Selain itu, tidak adanya alat kelengkapan berkendara seperti tidak adanya helm, melaju dengan kecepatan tinggi menjadi faktor utama atas tewasnya kedua korban," tandas Afrian. (*/drh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dicopot Kapolda, Mantan Kapolres Sorong Bantah Lindungi Judi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler