jpnn.com - MAKASSAR - Pasar tradisional kian tergerus. Keberadaannya makin tersisih dengan pasar modern yang menjamur. Kondisi ini menggugah pengurus Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sulsel menggelar pasar tradisional insidentil di rumah jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel, Minggu 21 September.
Pasar yang digelar sehari tersebut, pengurus PKK berbondong-bondong datang berbelanja. Selain kebutuhan pokok, juga disediakan beragam hasil olahan sumber daya alam yang berasal dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
BACA JUGA: Mantan DPRD Padang Masih Bandel Kembalikan Aset
"Selain menarik minat masyarakat untuk berbelanja pada pasar tradisional, juga untuk mempromosikan hasil bumi dan produk dari daerah-daerah di Sulsel. Pasar ini akan rutin dilaksanakan PKK melalui kerja sama dengan kabupaten/kota," terang Ketua PKK Sulsel, Ayunsri Harahap, kemarin.
Data tahun 2013, jumlah pasar tradisional di Sulsel tersisa 587 unit yang dihuni 151.836 pedagang. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengaku sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan pengurus PKK Sulsel. Menurut Syahrul, sudah menjadi keharusan pemerintah untuk tetap melestarikan pasar-pasar tradisional yang ada.
BACA JUGA: Festival Sitti Nurbaya Masih Minim Promosi
"Pasar tradisional dan pasar modern harus tumbuh dan berkembang serasi. Keduanya saling memerlukan dan saling memperkuat. Tidak boleh saling mematikan," ujar Syahrul.
Ia berharap, pasar insidentil yang digagas PKK tersebut bisa berjalan optimal. Khususnya ketika dibutuhkan dalam suatu daerah, misalnya jika terjadi bencana dan sebagainya. (iad/kas)
BACA JUGA: Dicopot Kapolda, Mantan Kapolres Sorong Bantah Lindungi Judi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nelayan Papua Divonis 5 Tahun Penjara di PNG
Redaktur : Tim Redaksi