Mourinho dan Arsene Wenger Pun Belum Tentu Berhasil di PSMS

Minggu, 28 Oktober 2018 – 10:10 WIB
Peter Butler memberikan keterangan pers, jelang laga kontra Arema FC, Sabtu (27/10/2018) di Malang. Foto : MO PSMS

jpnn.com, MALANG - Pelatih Peter Butler akhirnya membeberkan kendala dalam timnya hingga bisa terperosok ke dasar klasemen Liga 1 2018.

Ini diungkapkannya di tengah persiapan PSMS Medan kontra Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (28/10/2018),

BACA JUGA: Yakinlah, PSMS Medan Bakal Raih Poin di Malang

Butler pun bercerita panjang saat ditanya berapa persen peluang skuat Ayam Kinantan lolos dari degradasi?

Dia menjawab tidak ada masalah dengan pemain PSMS, karena selalu bermain dengan kerja keras dan jujur juga pribadi yang baik.

BACA JUGA: Mitra Kukar vs PSIS: Kembalikan Keangkeran Aji Imbut!

“Orang yang bikin kesalahan dari awal musim saat rekrutmen. Orang yang rekrut ini yang salah. Bagaimana bisa mengganti pemain lokal (pada putaran II), pemain lokal sangat penting.

“Kalau anda rekrut pemain yang tak cukup kualitas dan pengalaman, sangat sulit. Ada 95 persen pemain di PSMS berasal dari musim lalu main di Liga 2. Kalau anda rekrut seperti itu, pasti ada masalah,” ungkapnya.

BACA JUGA: Percayakan Posisi Ujung Tombak kepada Osvaldo Haay

Bahkan jika PSMS membawa pelatih hebat internasional belum menjamin bisa sukses dengan cara rekrutmen yang sudah dilakukan pada awal putaran I.

“Tidak apa-apa kalau Anda bawa Jose Mourinho, Arsene Wenger, Unai Emery pasti ada masalah. Pelatih bukan magician. Kita sudah bikin progres yang betul, tapi saya tahu banyak orang takut kita degradasi, kita juga tidak mau,” ujarnya.

Butler merasa kasihan dengan para pemain yang ada saat ini terkena imbas pemilihan pemain pada awal musim.

“Saya rasa sedih dengan pemain. Tapi orang yang bikin masalah mungkin tidak di sini sekarang. Dia bikin hancur tim, rekrutmen. Dia harus bertanggung jawab juga,” jelasnya tanpa mau menyebut nama sosok yang dimaksud.

Dia juga menambahkan sejak masuk ke PSMS pada putaran II ada empat pemain yang dibeli, menurutnya memberi pengaruh ke tim dengan baik. Seperti Rachmad Hidayat, Shohei Matsunaga, Alexandros Tanidis, Feliper Martins.

“PSMS Medan tim yang bagus tentu tak ingin degradasi. Saya bawa tiga pemain Matsunaga, Tanidis dan Felipe membawa impact buat tim,” ucap pelatih asal Inggris tersebut.

Pun dia memastikan dengan kondisi PSMS saat ini dengan delapan sisa laga hingga akhir musim, skuatnya akan berjuang hingga titik darah penghabisan.

“Kita tidak bisa duduk dan bersedih. Kita harus fight tetap harus main berani,” tegasnya.

“Untuk pemain muda (PSMS) saya harap lolos dari situasi seperti ini dan lebih kuat. Akan ada karir lebih bagus ke depan. Tiga hingga lima tahun depan, mereka (pemain muda) akan melihat ke belakang yang tidak bagus, dan bisa mengambil pelajaran dari situasi ini,” pungkasnya. (nin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Madura United, Pellu Absen, Ferdinand Dipantau


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler