Mourinho, Setelah Kemenangan Besar Itu

Minggu, 23 Mei 2010 – 16:52 WIB
Jose Mourinho saat merayakan kemenangan Inter Milan di final Liga Champions UEFA, Minggu (23/5) dinihari WIB tadi. Foto: Getty Images.
MADRID - Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho, Sabtu (22/5) malam waktu setempat, akhirnya mengungkapkan bahwa ia akan berbicara dengan pihak Real Madrid besok (Senin), guna mendiskusikan posisi pelatih yang mereka tawarkan - dengan kemungkinan ia akan menerimanyaKemungkinan untuk membantu Real bangkit dari bawah bayang-bayang Barcelona itu, dipastikan oleh The Special One - julukan Mourinho - hanya beberapa saat setelah Inter merebut trofi Liga Champions yang telah dinantikan sejak tahun 1965 lalu.

Ini (pindah klub setelah sukses, Red) sebenarnya bukanlah kejadian baru dalam sejarah perjalanan karir Mourinho

BACA JUGA: West Ham Tawarkan Rp100 Miliar

Kejadian sama pernah ada pada tahun 2004 lalu, ketika Mourinho berenti dari FC Porto (Portugal) hanya dua hari setelah mereka meraih trofi Liga Champions
Seperti diketahui, ia kemudian bergabung dengan tim Liga Primer Inggris, Chelsea, yang juga lantas dibuat berprestasi olehnya.

"Diskusi sedang berlangsung antara kedua klub (Inter dan Real)

BACA JUGA: Enough Said, Gelar Ketiga Itu Milik Inter!

Begitu saya mengetahui apa yang diinginkan klub-klub tersebut dari saya, saya akan memberikan jawaban
Ini adalah persoalan merasakan motivasi yang tepat," katanya, sebagaimana ditulis Sunday Mail.

"Saat saya datang ke Porto, mereka sebelumnya tidak menang (memperoleh gelar, Red)

BACA JUGA: Juara, Mourinho Diusulkan jadi Legenda

Chelsea juga sebelumnya tidak pernah meraih titel bergengsi selama 40 tahun," katanya"Saya telah menjalani pekerjaan-pekerjaan berat, dan selalu memiliki motivasi untuk melakukan pekerjaan dengan bagusJadi, saya akan bicara dengan Presiden Real Florentino Perez hari Senin," papar Mourinho.

"Jika saya harus menjadi pelatih Real Madrid, maka ini akan jadi suatu tantanganReal akan menginginkan saya memenangkan kompetisi-kompetisi besarUntuk bisa melakukan itu, anda perlu semangat yang bagus dalam klubSaya mendapatkan itu di Inter," ujar Mourinho lagi.

"Sesuatu dalam diri saya akan selalu hidup usai memenangi tiga trofi penting bersama Inter dalam satu musimSaya tak keberatan tetap bersama klub ini, namun yang jelas saya akan menangis bila saya harus pergi," tambahnya.

Inter Milan sukses menekuk Bayern Munchen 2-0 dalam laga puncak antarklub Eropa tadi malam, namun Mourinho langsung banyak dikritik sejumlah pihak untuk taktiknyaTapi, ia jelas tidak peduli dengan opini orang lain"Kami adalah tim defensif yang berhadapan dengan tim menyerangSaya memang menginginkan main dengan counter attack," ujarnya menjawab kritikan.

"Kami bermain dengan kepribadian (tim) kami sendiriKami adalah tim yang kompak dengan sedikit sekali jarak antar pemainItu adalah pertandingan final yang indah dan permainan sepakbola yang indahKami berhak menang," ucap Mourinho tegas.

"Inter adalah tim asal Italia, meski kami tidak memiliki banyak pemain ItaliaKami bangga bisa mewakili sepakbola ItaliaItalia sekarang bisa mengaku bahwa timnas mereka adalah juara dunia dan salah satu tim (Serie A) mereka adalah klub juara," lanjutnya, membalas kritikan lain yang juga kerap disampaikan kepada timnya.

Mourinho pun meyakinkan bahwa ia telah menjadi seorang pelatih yang lebih baik, selama dua tahun perjalanan karirnya di Italia sejauh ini"Saat saya menjadi asisten Louis van Gaal di Barcelona, saya belajar bagaimana menghadapi tekananItu memberi saya bekal untuk masa-masa saya bersama InterHidup dengan tekanan seperti itu telah memberi rambut saya uban lebih banyak, tapi saya merasa lebih kuat selama menjadi pelatih di Italia," tuturnya lagi.

"Merupakan sebuah kebanggaan dapat memenangkan kompetisi ini (Liga Champions) dua kaliSaya sekarang malah berharap dapat memenangkannya tiga kali, bahkan empat atau lima kaliSaya akan tetap 'lapar' untuk kompetisi ini," ungkap Mourinho pula.

Sementara, pelatih Bayern Louis van Gaal, mengungkapkan bahwa ia sempat berbicara sejenak dengan Mourinho usai pertandingan kemarin, yang menurutnya mengakui bahwa tim asal Italia itu beruntung dapat meninggalkan Madrid dengan trofiSementara pelatih asal Belanda itu sendiri kembali menegaskan bahwa ia tidak mendukung sepakbola negatif.

"Jose mengucapkan selamat kepada sayaDia juga menyampaikan di German TV bahwa anda butuh keberuntungan untuk memenangkan Liga ChampionsDia mengakui kalau gol-gol mereka muncul di saat yang tepat untuk timnyaMereka mendapatkan keberuntungan ituJose memenangkan pertandingan ini, dan barangkali memang lebih mudah baginya untuk bermain dengan gaya seperti itu," ucap Van Gaal.

"Itu adalah haknya, sama halnya dengan bagaimana keinginan Bayern dan dewan (pengurus tim) di sini untuk bermain dengan gaya kami sendiriItulah kenapa mereka membawa saya ke klub ini," lanjut Van Gaal.

"Bukan merupakan suatu kejutan bagi saya bagaimana pertandingan semalam berlangsungKejutannya hanyalah bahwa kami harus kalahKami telah tahu bagaimana Inter akan memposisikan pemainnya, dan bahwa mereka akan defensif," tukasnya lagi"Saya memang sudah yakin kami akan mendominasi penguasaan bolaAnda dapat melihat setiap akhir pekan, tim-tim seperti Bayern dan Barcelona selalu mendominasi penguasaan bolaTergantung pada pelatih masing-masing bagaimana ia ingin timnya bermainKami suka bermain dengan gaya (kami) ini," tutup Van Gaal(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inter Juara, Real Terima Rp 34 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler