MPM Dihentikan Corona, ANS dan NPM Coba Bertahan

Kamis, 26 Maret 2020 – 11:45 WIB
Sejumlah penumpang bus NPM saat akan menaiki bus menuju Jakarta. Foto: Indra - Padek

jpnn.com, PADANG - Pandemi virus corona (COVID-19) mulai berdampak pada transportasi darat bus antarprovinsi dari Sumatera Barat menuju Pulau Jawa.

PO MPM (Mutia Putri Mulia), perusahaan bus yang sebenarnya sedang naik daun sebelum corona, memutuskan untuk menghentikan sementara operasional armada terhitung mulai Kamis (26/3) untuk rute Padang-Jakarta. Sedangkan penghentian rute Jakarta menuju Padang mulai berlaku Sabtu (28/3).  

BACA JUGA: Darurat Corona, PLN Tiadakan Pencatatan Meteran Listrik, Tagihan Diringankan

Ketua DPD Organda Sumbar, S Budi Syukur membenarkan penghentian operasional bus MPM tersebut.

Kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah merebaknya Covid-19.

BACA JUGA: Mungkinkah Darah Pasien Sembuh Jadi Obat Pembunuh Virus Corona?

“Melalui surat PO MPM kepada Organda, terhitung mulai 26 Maret dari Padang dan terhitung 28 Maret dari Jakarta, MPM menyatakan stop beroperasi. Ini berlaku sampai waktu yang tidak bisa ditentukan,” katanya seperti dikutip dari Padang Ekspres.

Dia mengatakan, penghentian operasi armada MPM tersebut dilakukan pihak MPM atas kesadaran sendiri, mengingat bahaya pandemi Covid-19 bagi manusia.

BACA JUGA: Mahyeldi Minta Penerbangan di Bandara Minangkabau Dihentikan

Selain itu, mengingat kondisi kesehatan penumpang yang naik bus MPM juga tidak bisa diprediksi. “Keputusan MPM untuk tidak beroperasi lebih baik dibanding tetap beroperasi,” ujarnya.

Budi merinci, PO MPM memiliki 17 unit armada yang pada kondisi normal memberangkatkan tiga bus per hari tujuan Jakarta. Dia berharap, langkah yang dilakukan MPM ini bisa menghentikan penyebaran Covid-19.

“Kepada para pelanggan yang telah memesan tiket MPM, perusahaan bersedia mengembalikan tanpa dipotong. Kami mohon maaf atas kebijakan yang telah dilakukan oleh perusahaan, semoga para pelanggan memakluminya,” tukas Budi. 

Sementara itu dua perusahaan bus lainnya yang sangat kondang buat Urang Awak yakni NPM dan ANS, memilih tetap beroperasi, tetapi mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 50 persen. 

Staf bagian penjualan tiket PO ANS (Aman, Nyaman, Sejuk) Perwakilan Padang, Yen (54), kepada Padang Ekspres, Rabu (25/3) mengatakan, hingga saat ini armada ANS dari Padang menuju Jakarta masih tetap beroperasi seperti biasa.

“Hingga saat ini masih jalan dan besok masih ada armada yang berangkat. Namun, sampai kapan akan beroperasi, belum tahu. Tergantung pimpinan,” katanya.

Dia menambahkan, untuk jumlah armada yang dioperasikan tergantung dari jumlah penumpang.

Yen merinci dengan situasi dan kondisi Covid-19 saat ini, rata-rata armada ANS yang beroperasi hanya dua armada per hari. Satu armada dari Padang dan satu armada dari Bukittinggi, menuju Jakarta. 

“Jumlah penumpang mengalami penurunan secara drastis. Penurunannya sampai 50 persen, imbas dari corona ini. Biasanya full 40 orang penumpang, sekarang rata-rata hanya diisi 20 orang penumpang,” ujarnya.

Kondisi ini berlangsung sejak adanya wabah corona, penumpang sudah mulai berangsur-angsur berkurang dan yang paling parahnya dua hari belakangan ini.

Menyikapi kondisi demikian, dia menyatakan, ANS memberlakukan promo tiket Rp 300 ribu kepada penumpang yang akan berangkat ke Jakarta. “Tiket masih promo. Rp 300 ribu ke Jakarta. Sebelumnya Rp 425 ribu. Berlaku untuk penumpang yang berangkat dari Bukittinggi atau Padang,” tukas Yen.

Hal senada diungkapkan Staf Operasional NPM (Naikilah Perusahaan Minang) Perwakilan Padang, Heru Wanda (34). Dia mengatakan hingga saat ini armada NPM masih beroperasi seperti biasa. 

“Untuk antisipasi virus corona, armada yang akan berangkat disemprot dengan cairan disinfektan. Begitu juga dengan kru, penumpang, barang-barang, dan semuanya. Suhu tubuh kru dan penumpang juga dicek menggunakan alat deteksi suhu tubuh. Alhamdulilah belum ada penumpang yang terdeteksi virus corona,” ujarnya.

Namun, Heru mengakui, jumlah armada yang dioperasikan rute Padang-Jakarta, mengalami penurunan hampir 60 persen.

“Biasanya yang berangkat dari Padang ke Jakarta sebanyak tiga armada per hari, sekarang hanya satu armada. Dan penumpang isinya hanya 30 orang, tidak full seperti biasa,” sebutnya.

Dia menambahkan, kondisi tersebut sudah mulai terjadi sejak seminggu belakangan. Tidak hanya untuk rute Padang menuju Jakarta, tetapi sebaliknya dari Jakarta menuju Padang. “Harga tiket masih normal. Rute Padang-Jakarta untuk kelas eksekutif plus tetap Rp 425 ribu dan kelas bisnis Rp 350 ribu,” papar Heru. (tim padang ekspres)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler