jpnn.com, MANOKWARI - Anggota MPR RI Mervin Sadipun Komber protes keras kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) karena membangun laboratorium di Institute Teknologi Bandung (ITB). Menurut Mervin, PTFI seharusnya membangun laboratorium di Tanah Papua dengan bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Universitas lainnya di Tanah Papua.
“Dengan membangun laboratorium di Tanah Papua akan sangat bermanfaat bagi pengembangan SDM bagi masyarakat Papua,” tegas Mervin Komber di Monokwari, Papua Barat, Minggu (18/2).
BACA JUGA: Zulhasan: Gong Xi Fat Chai, Mari Kita Rayakan Kebinekaan
Pernyataan Mervin tersebut sekaligus mengkritik langkah PT Freeport Indonesia yang membangun gedung laboratorium modern Institute Teknologi Bandung (ITB). Laboratoium tersebut, menurut Mervin, digunakan seluruh program studi termasuk Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM).
Sayangnya, kata Mervin, Laboratorium tersebut dibangun di luar Tanah Papua. Saya mempertanyakan langkah PT Freeport yang membangun gedung Laboratorium di luar Tanah Papua.
BACA JUGA: Arti Penting Guru bagi Zulkifli Hasan
“Mengapa laboratorium tidak dibangun di Tanah Papua? Ini sama dengan mengabaikan keberadaan kampus di Tanah Papua seperti Universitas Cenderawasih, UNIPA, STIH, UNMUS, UMS, STKIP, STIE dan lainnya,” tanya Mervin yang juga Ketua Alumni Fakultas Teknik UNCEN.
Mervin juga mempertanyakan alasan PT Freeport tidak memprioritaskan untuk bekerja sama dengan universitas di Tanah Papua. “Apakah kampus di Tanah Papua tidak mendapatkan prioritas karena menyuarakan hak-hak masyarakat adat kepada Freeport?” ujar Mervin yang juga Ketua Badan Kehormatan DPD RI ini.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Buya Hamka Inspirasi Saya Berpolitik
Seperti diberitakan sejumlah media, Executive Vice President (EVP) Human Resources PTFI Achmad Didi Ardianto mengatakan PTFI memiliki harapan agar gedung Laboratorium bisa memberi manfaat tidak hanya bagi ITB namun juga para pihak di Papua.
Achmad menaruh harapan ITB dapat menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan masyarakat Papua dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Menurut Achmad, PTFI membantu pembangunan gedung bernama “Laboratoriu XIV ITB The Freeport Indonesia Business Research Center” tersebut.
Bantuan berupa seluruh seluruh struktur bangunan, peralatan utama dan sebagian besar interior gedung yang berdiri di atas lahan seluah 5.483 meter persegi itu.
Dia berharap keberadaan gedung laboratorium itu menjadi pusat penelitian bisnis yang dapat menjawab tantangan utama industri pertambangan yakni mengelola dampak yang tidak disukai menjadi produk yang bermanfaat.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sisa Jabatan Setahun, Kok Kursi Pimpinan DPR/MPR Ditambah?
Redaktur & Reporter : Friederich