jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh agama dan masyarakat adat menyerukan pentingnya melindungi hutan tropis di Indonesia. Para tokoh agama menyatakan komitmen dan berkolaborasi untuk Perlindungan Hutan (Multifaith Collaboration for Rainfores Protection).
Adapun tokoh dan ormas keagamaan yang ikut dalam deklarasi dan pernyataan bersama ini adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN), NU, Muhammadiyah, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), dan Siaga Bumi.
BACA JUGA: Mahyudin: Politik Uang Melahirkan Pemimpin yang Tak Mumpuni
“Kami umat berbagai agama dan masyarakat adat di Indonesia, menyadari bahwa hutan adalah ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa. Kami mengamati dengan penuh keprihatinan bahwa hutan di Indonesia mengalami kerusakan akibat dari berbagai ulah manusia. Oleh karena itu, kami elemen masyarakat madani Indonesia dengan ini menyatakan komitmen untuk melindungi, melestarikan dan memuliakan hutan tropis yang ada di Indonesia,” demikian butir pernyataan dan deklarasi bersama para pemimpin umat beragama di Indonesia, yang berlangsung di Taman Perdamaian, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (26/10).
BACA JUGA: HNW: Jangan Diperuncing Lagi Apalagi Dipolitisasi
Acara deklarasi tersebut disaksikan langsung oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua DPD RI Achmad Muqowam dan sejumlah anggota DPR, perwakilan organisasi kemahasiswaan.
BACA JUGA: Ketua MPR Menerima Pengaduan dari Masyarakat Ojek Online
Acara ini diselenggarakan oleh Indonesia Bergerak Selamat Bumi (Siaga Bumi) dan didukung tiga lembaga yakni Center for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC), Majelis Permusyarawatan Rakyat Indonesia (MPR RI) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Lebh lanjut, para tokoh agama melihat bahwa Indonesia menjadi salah satu pewaris kekayaan bumi dengan hutan tropis yang sangat penting jasanya. Hutan, selain sebagai paru-paru bumi, menjaga kestabilan iklim, juga merupakan salah satu ciptan Tuhan yang menjadi sumber kehidupan. Berbagai makhluk ciptaan Tuhan, menjadi penghuni hutan selama berjuta tahun, menjaga keseimbangan alam, menyangga kehidupan dan penyokong kehdupan manusia.
Deklarasi ini juga menyatakan komitmen yang memberikan ruang untuk kerja sama guna terwujudnya hutan lestari dan berkelanjutan.
“Telah banyak usaha yang dilakukan dalam upaya melestarikan hutan tropis di dunia. Namun upaya tersebut tidaklah cukup dan ditemukan tantangan dalam pengelolaan alam adalah berakar dari moral manusia dan agama menjadi penting untuk dapat terlibat dalam mengelola moral manusia tersebut,” kata Ketua Kehormatan Presidium IRC-Indonesia dan Ketua Komite Pengarah SIAGA BUMI, Din Syamsuddin.
Agama dan masyarakat adapat dapat tampil berperan lebih untuk mengingatkan manusia agar tidak melakukan kerusakan. Di samping itu, sudah lazim, bahwa masyarakat yang berada di kawasan pedesaan dengan adat istiadat yang dijunjung tinggi, mereka lebih mudah melakukan adaptasi atas modalitas dan moralitas yang mereka miliki sehingga pendekatan dengan para pemuda atau tokoh masyarakat setempat dapat menjadi agen perubahan (agent of change) untuk mendorong perubahan perilaku dalam melestarikan hutan hujan tropis.
Dalam kesempatan itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengapresiasi dan mendukung berbagai upaya yang dilakukan para tokoh agama dan elemen masyarakat adat untuk melestatikan hutan torpis di Indonesia.
Setelah deklarasi bersama pada acara Peluncuran Prakarsa Lintas Agama untuk Perlindungan Hutan Tropis di Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon di Taman Perdamaian yang terletak di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR Diundang Menghadiri HUT dan Munas PSMTI
Redaktur & Reporter : Friederich