JAKARTA -- Ketua MPR Taufik Kiemas menerima kunjungan delegasi Malaysia yang dipimpin oleh Minster in the Primer Ministers Office and Chairman of Inter-Parliamentary Union of Malaysia, Hon. Dato' Seri Mohamed Nazri Abdul Aziz, di kediaman Taufik, Jalan Teuku Umar, Menteng, Kamis (17/5).
Beberapa hal penting dihasilkan dari pertemuan pejabat kedua negara yang bertetangga itu. Pembicaraan yang berlangsung kurang lebih satu jam itu menghasilkan ide brilian pembentukan Kaukus Parlemen RI-Malaysia. Ide brilian yang datang dari Taufik Kiemas itu berawal dari niat baik untuk menjaga hubungan baik RI-Malaysia, apalagi belakang ini banyak kejadian-kejadian yang menyangkut warga kedua negara. Terutama warga RI di Malaysia.
Taufik tak menampik bahwa pertemuan itu membicarakan permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini. Seperti penembakan tiga Tenaga Kerja Indonesia asal Lombok oleh Polisi Diraja Malaysia, kemudian penyekapan tiga wartawan asal RI di negeri Jiran itu saat melakukan tugas jurnalistik.
"Saya rasa itu juga. Pihak Malaysia, menginginkan kejadian ini jangan terjadi lagi, kalau terjadi cepat selesaikan," kata Taufik memberikan keterangan pers usai pertemuan bersama Nazri. Taufik didampingi Wakil Ketua MPR Melani Suharli, Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid, dan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di MPR Ahmad Basarah.
Berangkat dari berbagai permasalahan itulah, Taufik menegaskan, pembentukan Kaukus Parlemen RI-Malaysia. "Bila perlu MPR ikut serta," ujar politisi senior PDI Perjuangan.
Pada prinsipnya Taufik sangat senang pembentukan kaukus ini, agar kalau terjadi suatu permasalahan yang melibatkan dua negara itu bisa cepat diselesaikan. "Kita tidak harus berhubungan dengan banyak orang, cukup misalnya satu orang berbicara mewakili semua," kata Taufik.
Nazri menjelaskan, ada keputusan lima menteri di pemerintahan Malaysia terkait berbagai permasalahan yang terjadi belakangan ini. Intinya kata dia, pihak Malaysia menginginkan sekalipun ada peristiwa yang berlaku di rakyat, jangan sampai meretakkan hubungan baik kedua negara. Karenanya, pembentukan kaukus parlemen itu juga untuk menjaga hubungan baik kedua negara bersahabat ini.
"Kaukus ini sebagai one stop agency. Jangan sampai kalau ada perkara nanti masing-masing menolak tanggungjawab. Ini tidak menyelesaikan masalah. Tapi, kalau ada one stop agency atau kaukus ini, kalau ada perkara berlaku cepat diselesaikan," katanya.
"Mereka mewakili rakyat, menyuarakan apa menjadi masalah untuk segera diselesaikan," tambah Nazri.
Ia menegaskan, menteri-menteri di Malaysia, juga sudah diarahkan Perdana Menteri Malaysia, ketika ada permasalahan untuk datang bertemu dengan pemerintah Indonesia. Ia mengklaim saat ini sudah banyak lawatan dari menteri Malaysia. "Itu juga untuk memberi makna pada putusan yang telah dibuat lima menteri Malaysia itu," ujarnya.
Dia menjelaskan, Kaukus ini nanti kalau disetujui bukan hanya menggandeng untuk isu tertentu, tapi merangkul semua permasalahan yang terjadi. "Misalnya masalah nelayan, penembakan, TKI, agar dapat diselesaikan di Kaukus," katanya.
Taufik Kiemas kembali menegaskan mendukung sekali rencana pembentukan kaukus. Dia menegaskan, kaukus parlemen ini berbeda karena sifatnya independen sekali, dan bisa memanggil siapa saja pihak terkait bila terjadi permasalahan. "Banyak sekali mengurangi hal-hal yang kita inginkan. Apapun juga (Malaysia) adalah tetangga kita dan tetap harus dijaga hubungan ini," kata dia. (fas/boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Sahkan Kemenangan Mawardi-Illiza di Banda Aceh
Redaktur : Tim Redaksi