MPR Ingatkan Dampak Corona Terhadap Ekonomi

Jumat, 06 Maret 2020 – 21:56 WIB
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Jazilul Fawaid mengingatkan pemerintah mengantisipasi dampak ekonomi akibat persoalan wabah virus corona atau Covid-19 yang sudah mengglobal dan masuk ke Indonesia. Jazilul khawatir isu virus corona menyentuh persoalan ekonomi dan lainnya.

“Terkait krisis sekarang yang saya bilang corona tadi, yang saya takutkan adalah menyentuh pada krisis ekonomi,” kata Jazilul saat diskusi Empat Pilar MPR bertajuk “Penerapan Pilar Kebangsaan dalam Situasi Krisis” di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (6/3).

BACA JUGA: Virus Corona Bukan Vonis Mati, Tingkat Kematian Lebih Rendah dari Wabah Lain

Menurutnya, indikasi ini bisa dilihat dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Termasuk pula Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dia mengatakan dengan melihat kondisi ini, pemerintah tidak hanya harus mengantisipasi penyebaran virus corona, tetapi juga dampaknya terhadap perekonomian.

“Kalau terus-menerus terjadi seperti ini justru bukan hanya mengantisipasi soal virus coronanya supaya tidak mewabah di Indonesia, tetapi pemerintah siap tidak mengantisipasi perlambatan ekonomi,” katanya.

BACA JUGA: Virus Corona Membawa Dampak Terhadap Ekonomi Indonesia

Lebih lanjut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan yang menjadi persoalan pada setiap krisis di Indonesia, seperti 1998, yang mengakibatkan reformasi itu dimulai dengan krisis ekonomi. Menurut dia, pada masa itu krisis ekonomi terjadi karena ada peristiwa-peristiwa politik.

Nah, Jazilul khawatir adanya kasus virus corona yang sudah mewabah di kurang lebih 50 negara, bisa berefek ke berbagai bidang termasuk krisis ekonomi. “Bahkan, untuk beberapa kegiatan ibadah saja, seperti umrah, harus dibatalkan. Ini menjadi sesuatu yang harus diantisipasi dampaknya,” ungkapnya.

BACA JUGA: Seperti ini Cara GMF Cegah Penyebaran Virus Corona di Indonesia

Doktor Ilmu Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Negeri Jakarta, itu Dia menambahkan dari sisi kesehatan sudah tentu penanganan virus corona dilakukan dengan pendekatan medis. Dia mencontohkan, di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, sudah mempercepat pembangunan rumah sakit.

Jazilul menambahkan di Indonesia sendiri, masyarakat sebenarnya tidak terlalu panik dalam menghadapi krisis seperti corona. Karena itu, ketika persoalan virus corona berkembang, di Indonesia malah biasa-biasa saja.

“Karena dianggap bersikap biasa-biasa, Indonesia dianggap tidak aware dengan corona. Tensinya baru naik ketika presiden sendiri yang mengumumkan ada dua yang positif. Habis itu diikuti kepala-kepala daerah yang menyatakan ada warganya,” katanya.

Menurut Jazilul, Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) yang merupakan tanggung jawabnya MPR untuk terus dikuatkan dan dikukuhkan, sebenarnya mengikat kekuatan-kekuatan yang ada menjadi sebuah kekuatan yang dapat mempercepat mempersatukan dan menyejahterakan.

Menurut Jazilul, untuk memastikan nilai-nilai Empat Pilar terjaga dan berjalan bagus, maka kondisi dan pertumbuhan ekonomi harus baik.

“Ketika pertumbuhan ekonomi itu tidak baik, kesenjangan juga bisa tidak teratasi, maka dengan sendirinya orang akan mengatakan nilai-nilai Pancasila yang ada belum bisa dibuktikan di negara ini,” katanya.

Jazilul menegaskan bahwa sesungguhnya Pancasila tidak berubah. Namun, katanya, yang berubah adalah perspektif masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Misalnya, lanjut dia, apakah keadilan sudah tercipta atau belum. Pun demikian ketika pengangguran dan kemiskinan tidak ditangani secara baik, juga akan memberikan efek negatif kepada nilai-nilai Pancasila.

“Ketika kondisi kesenjangan tidak tertangani, maka sesungguhnya nilai keadilan yang menjadi prinsip utama dari Pancasila juga tidak terwujud, keadilan tidak ada, itu akan menimbulkan krisis utamanya adalah krisis,” ungkap dia.

Jazilul menilai salah bila berpikir dan menganggap pemerintah tidak bakalan sanggup menangani corona. “Artinya cara pikir mengatakan pemerintah dan kita semua tidak sanggup, itu sudah salah menurut saya,” ujarnya. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR   Virus corona   Ekonomi  

Terpopuler