MPR Sosialisasi Empat Pilar ke Beragam Komunitas di Bogor

Rabu, 10 Oktober 2018 – 16:23 WIB
Anggota MPR Fraksi Hanura Djoni Rolindrawan saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR ke berbagai komunitas dan generasi di Kafe Surabi, Jalan Sancang, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (9/10). Foto: Humas MPR

jpnn.com, BOGOR - Anggota MPR Fraksi Hanura, Djoni Rolindrawan mengatakan setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, dirinya mengunjungi berbagai tempat untuk melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Sasaran sosialisasi, menurut Djoni Rolindrawan ditujukan kepada semua lapisan masyarakat, beragam komunitas, serta mulai generasi milenial hingga generasi manula.

Hal itu disampaikan Djoni Rolindrawan saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR ke berbagai komunitas dan generasi di Kafe Surabi, Jalan Sancang, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (9/10).

BACA JUGA: Mahyudin: Ketimpangan Moral Marak, Rakyat Rindu Lagi PMP

Selain menggunakan metode seni dan budaya Sunda, Sosialisasi juga dilakukan leawat fashion show. Tak heran dalam sosialisasi yang dimeriahkan tari jaipong, karinding, pencak silat, rampak gendang, lomba karaoke dangdut, fashion show, dan senam sehat itu mampu menarik ratusan masyarakat Bogor.

BACA JUGA: Mahyudin: Hindari Perpecahan, Banyak PR Harus Diselesaikan

Di hadapan ratusan warga, Djoni Rolindrawan mengatakan dirinya sering melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR, salah satunya lewat metode yang saat itu dilakukan.

“Lewat pagelaran seni budaya,” ujarnya.

BACA JUGA: Indonesia Butuh Pejuang Ekonomi, Generasi Muda Harus Bangkit

Dalam kesempatan itu dirinya mengajak masyarakat untuk melaksanakan silai-sila Pancasila. "Pancasila selain dihafalkan juga harus diterapkan dalam kehidupan keseharian,” ujarnya.

Dirinya mencontohkan bila Sila I dilaksanakan maka tak akan ada kasus korupsi. Dikatakan, para pendiri bangsa melahirkan Pancasila agar Indonesia terhindar dari marabahaya, terhindar dari kemudharatan hingga akhirnya selamat dunia-akhirat.

Dalam kesempatan itu, Djoni mengungkapkan UUD Tahun 1945 telah mengalami empat kali perubahan. Dari amandemen yang dilakukan, diakui banyak membawa perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dicontohkan, dulu demonstrasi dilarang namun setelah ada perubahan maka masyarakat bebas melakukan unjuk rasa. Meski demikian ditegaskan apa yang dilakukan itu harus tetap memperhatikan kepentingan masyarakat yang lain.

Dia berharap persatuan dan kesatuan bangsa tetap dijunjung tinggi. Untuk itu menurut pria kelahiran Bogor itu jangan sekali-kali kita berpikir Indonesia pecah. “Jangan berpikir memisahkan diri dari NKRI,” ujarnya.

“NKRI harga mati,” tambahnya.

Dari sinilah tak heran bila ia tak bosan-bosannya mengatakan agar kita mencintai persatuan.

Dalam sosialisasi itu hadir pula, anggota DPRD Kota Bogor Sandy Pratama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bogor Syahlan Rasidik, Kabiro Umum Setjen MPR Heri Heriawan; dan Kabag Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga, dan Layanan Informasi Setjen MPR Muhamad Jaya.

Dalam kesempatan yang sama, Syahlan Rasidik menuturkan Sosialisasi Empat Pilar sangat dibutuhkan setelah penataran P4 sudah tidak ada. Menurutnya, masyarakat mungkin sudah lupa P4. Untuk itu harus dilekatkan lagi ingatan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika lewat sosialisasi ini.

Dirinya berharap dengan sosialisasi hingga ke tingkat desa maka keributan antardesa, yang terkadang terjadi di Bogor, tidak terjadi lagi.

Harapan serupa juga disampaikan oleh Heri Heriawan. Menurutnya, MPR telah menggaungkan Empat Pilar sejak 2009 melalui berbagai metode seperti lomba cerdas cermat, FGD, TOT, outbond, seminar, diskusi, debat konstitusi, dan pagelaran seni budaya.

"Semuanya ditujukan untuk mengembalikan kita kepada nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya sembari mengajak, “Mari kita laksanakan Empat Pilar.”(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IAIN Purwokerto Praktik Ilmu Tata Negara di MPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler