jpnn.com, JAKARTA - Keberagaman budaya di Indonesia menghasilkan berbagai budaya yang sangat kaya, karena seni budaya sudah menjadi karakter banga Indonesia. Termasuk seni budaya yang bernuansa Islami dengan budaya daerah lain sangat kuat dan saling mengisi, dan itulah salah satu bentuk kebinekaan Indonesia.
Oleh karena itu, MPR menjadikan pergelaran seni budaya islam sebagai salah satu dari berbagai metode untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), kepada masyarakat.
BACA JUGA: MPR RI: Silaturahmi Kebangsaan Bisa Menciptakan Stabilitas Politik
Selama ini MPR sudah dilaksanakan berbagai macam pagelaran seni budaya di daerah. Kali ini, Minggu, 15 Desember 2019, pagelaran seni budaya islam dengan tema ”Semarak Maulid Nabi Muhammad SAW” digelar di aula Kecamatan Bogor Selatan, Jl. Layungsari III/4 Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat.
Pergelaran di “Kota Hujan” ini merupakan usulan Anggota MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz. Neng Eem hadir sekaligus mewakili pimpinan MPR membuka secara resmi pergelaran tersebut. Dan, acara ini dihadiri pula oleh Heri Herawan (Kepala Biro Umum MPR RI), Rika (Kabid Daya Sosial Kota Bogor), Abdurahman (Sekretaris Camat Bogor Selatan), Edi Kholki Zaelani (Ketua Karang Taruna Bogor Selatan), Muspika Kecamatan Bogor Selatan dan ratusan undangan lainnya.
BACA JUGA: Pergelaran Seni Budaya Empat Pilar MPR Semarak di Cianjur
“Tujuan pergelaran ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang ideologi negara, yaitu Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negaran,” ujar Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz dalam sambutannya.
Menurut politikus PKB ini, Empat Pilar perlu disosialisasikan mengingat urgensinya untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar kita terhindar dari konflik dan perbedaan yang sering kita lihat di media sosial belakangan ini. Dengan Empat Pilar kita bangun peradaban dan menghindari kita dari rasa benci diantara kita. Mari kita bangun rasa nasionalisme yang sekarang sudah mulai luntur dari masyarakat kita.
BACA JUGA: MPR RI: Pergelaran Seni Budaya Mampu Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa
“Di negara yang begitu beragam ini nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Empat Pilar harus kita implementasikan dan wujudkan pada kehidupan sehari-hari," ungkap Neng Eem.
Sebelumnya Sekretariat Jenderal MPR RI selaku Panitia Pelaksana Pementasan ini dalam laporan Kepala Biro Umum MPR RI Heri Herawan menyatakan bahwa pergelaran seni budaya adalah merupakan salah satu metode Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Dan, di daerah lain juga diselenggarakan tentunya disesuaikan dengan seni budaya masyarakat setempat.
Lebih lanjut Heri menyatakan, tantangan bangsa kita sekarang ini adalah maraknya radikalisme, terorisme melalui media sosial, efek kemajuan teknologi sudah memepengaruhi generasi milenial bangsa kita oleh karena itu sebut Heri mari para milenial bisa membentengi diri dengan mengahayati nilai-nilai yang terkadung dalam Empat Pilar MPR RI agar terhindar dari radikalisme, intoleransi dan terorisme.
Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini, termasuk awak media. Mari kita saksikan pagelaran ini, dan terus jaga serta laksanakan nilai-nilai luhur bangsa, "Kami MPR RI berharap agar masyarakat bisa mengambil hikmah dan pelajaran baik dan positif dari seni budaya yang dipentaskan," pungkasnya.
Sementara Camat Bogor Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Camat Abdurahman, ketika menyampaikan sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Sekretariat Jenderal MPR sudah menyelenggarakan pagelaran seni budaya islam ini. “Selain untuk Sosialisasi Empat Pilar juga ikut membangkitkan kembali rasa nasionalisme pada masyarakat”, tuturnya.
Sosialisasi dan pertunjukan seni budaya islam itu tak hanya menarik para kaum muda namun juga mengundang ratusan masyarakat datang. Sehingga hari itu suasana di aula Kecamatan Bogor Selatan menjadi pusat keramaian yang meriah.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich