jpnn.com, BATAM - Batam Aero Technic dapat merawat dan memperbaiki sejumlah pesawat type Boeing 737 800/900 er, Airbus 320, Airbus 330 dan ATR 72 500/600.
Batam Aero Technic yang menjadi pusat perbaikan dan perawatan Lion Grup se Indonesia, tak hanya merambah pasar nasional saja. Tapi juga pangsa pasar mancanegara seperti Thailand dan Malaysia.
BACA JUGA: Perdana, Lion Air Operasikan Boeing 737 Max-8
"Kami memiliki kapabilitas untuk perawatan dan perbaikan pesawat Malindo Air dan Thai Lion Air juga," kata Deputi General Manager MRO (Maintenance, Repair dan Overhaul) Batam Aero Technic, Riki S Suparman, Selasa (4/7).
MRO milik lion grup tersebut, tak hanya mampu melakukan perawatan ringan saja. Tapi juga perawatan berat, untuk pesawat yang sudah memiliki jam terbang cukup lama.
BACA JUGA: Kembangkan MRO Batam, Lion Air Bakal Serap Empat Ribu Tenaga Kerja
Ke depan, Batam Aero Technic akan membangun pusat perawatan khusus (shop visit) untuk auxiliary power unit (APU), landing gear dan enggine. Riki menjelaskan perawatan di Shop, tak seperti perawatan ringan atau berat.
"Ini lebih spesifik, misalnya enggine, yahh itu saja yang dikerjakan," tuturnya.
BACA JUGA: Lion Air Group Perkuat Jalur Domestik
Pusat perawatan khusus inilah yang akan dibangun oleh Batam Aero Technic pada Oktober 2017. Dimana direncanakan pada pertengahan tahun 2018, sudah selesai dibangun. Pusat perawatan khusus ini, dapat menyerap sebanyak 400 tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus.
"Shop ini dapat menampung setidaknya 6 pesawat. Tapi ini belum final, sekitar segitulah nanti," ucapnya.
Pusat perawatan khusus ini, nantinya akan menempati tanah seluas 8 haktare yang terletak di sebelah kiri MRO lama Batam Aero Technic.
Riki memaparkan secara kualitas Sumber Daya Manusia di Batam Aero Technic memiliki skill kelas internasional.
"Secara SDM kamis siap, begitu juga dengan tools," ujarnya.
Dia mengatakan pada tahun lalu, Batam Aero Technic bisa merawat dan memperbaiki sebanyak 500 pesawat. Dan hingga semester 2017 ini, kata Riki pihaknya telah menyelesaikan perawatan dan perbaikan 200 pesawat.
"Untuk perawatan ringan pengerjaan selama dua hari dan perawatan berat 10 hari saja," tuturnya.
Dari pantauan Batam Pos beberapa hanggar di MRO Lion Grup tersebut terparkir beberapa pesawat. Pesawat milik maskapai Lion Air itu, kebanyakan melakukan perawatan berat.
Lalu di hanggar lainnya, terdapat tiga pesawat ATR yang sedang menjalani perawatan juga.
"Mereka semua kami rekrut perdaerah. Cukup berbangga juga, perbaikan dan perawatan pesawat dilakukan oleh anak-anak bangsa Indonesia sendiri. Kebanyakan direkrut dar SMK dan SMA," tutur Riki. (ska)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maskapai Bertambah, Tarif Penerbangan Tereduksi 50 Persen
Redaktur & Reporter : Budi