jpnn.com - JAKARTA - Sosok cawapres pendamping Joko Widodo memang pas jika berpengalaman di pemerintahan dan paham seluk-beluk perekonomian. Meski Jusuf Kalla memenuhi kriteria tersebut, namun mantan wapres itu dianggap tidak tepat mendampingi Jokowi.
Pengamat Ekonomi, Laksita Utama, punya pendapat yang sama dengan beberapa pengamat politik, yang menilai JK justru akan menjadi ganjalan Jokowi jika nantinya menjadi cawapres dan pasangan ini terpilih.
BACA JUGA: Provinsi Lampung Loloskan 18 Nama ke Senayan
Selain usianya terlalu tua, JK berpotensi menciptakan "matahari kembar" di pucuk pemerintahan. Ini sudah terjadi saat JK menjadi wapres mendampingi SBY.
“Siapapun tahu sosok JK itu seperti apa. Jangankan Jokowi, SBY saja kesulitan mengendalikannya,” ujar Laksita Utama, saat dihubungi wartawan, Rabu (14/5).
BACA JUGA: Sutan Bathoegana, Tak Masuk Barang Itu...
Dikatakan, tidak baik di sebuah pemerintahan ada dua matahari dan dua komandan. "Pasti akan berantarakan,” ujarnya.
Dia menyebut sosok MS Hidayat lebih tepat mendampingi Jokowi. Alasannya, pria yang masih menduduki kursi menteri perindustrian ini punya kapabilitas dan pengalamannya sudah teruji.
BACA JUGA: Waketum Golkar Hadiri Deklarasi Koalisi Pengusung Jokowi
Disebutkan, sosok MS Hidayat juga bisa diterima pasar. “Kriterianya yang paling utama bisa diterima pasar. Dia juga harus bisa menyelesaikan persoalan negara yang seabrek ini dengan cepat dan secara elegan serta punya kemampuan mendistribusikan tanggung jawab kepada timnya yang ada di pemerintahan,” ujarnya.
Pendapat senada disampaikan pengamat ekonomi Pande Raja Silalahi. Ekonom dari CSIS ini mengatakan, PDIP perlu mempertimbangkan MS Hidayat sebagai pendamping Jokowi. “Seorang pengusaha yang sekarang ini masuk ke pemerintahan, tentu telah memahami birokrasi dan cara memimpin negara,” ujarnya.
Alasan lain, malasah perindustrian merupakan bidang strategis di pemerintahan mendatang. “Saya pikir, Pak Hidayat patut dikedepankan sebagai calon alternatif cawapres,” ujarnya.
Bagaimana dengan elektabilitasnya? Pande yakin, waktu yang tersisa 1,5 bulang jelang 9 Juli, masih cukup untuk menggenjot popularitas MS Hidayat. Asalkan, mesin Partai Golkar dan PDIP, dan partai lain yang sudah menyatakan berkoalisi, bergerak cepat. Dia yakin, kalangan pengusaha juga akan ikut membantu menggenjot popularitas MS Hidayat, jika ditetapkan sebagai cawapres pendamping Jokowi. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Siapkan 630 Personel Amankan Capres Cawapres
Redaktur : Tim Redaksi