Muak, Rakyat Usir Mugabe dari Zimbabwe

Sabtu, 18 November 2017 – 22:01 WIB
Masyarakat Harare turun ke jalan untuk menuntut Presiden Robert Mugabe untuk lepaskan jabatannya. (AFP PHOTO)

jpnn.com, HARARE - Rakyat Zimbabwe akhirnya merasa muak dengan Presiden Robert Mugabe yang sudah memimpin negeri tersebut selama 37 tahun terakhir.

Puluhan ribu orang berkumpul di pusat Kota Harare untuk meminta pengunduran diri Mugabe. Mereka memenuhi jalan-jalan kota Sabtu (18/11) pagi dan membunyikan klakson mereka.

BACA JUGA: Gila Shopping, Ibu Negara Habiskan Rp 35 M per Tahun

"Ini seperti Natal," kata seorang warga, Fred Mubay. Dia mengatakan bahwa Zimbabwe telah lama menderita dan sekarang, akhirnya, bahagia.

Banyak yang membawa bendera nasional. Seseorang memiliki sebuah poster dengan sebuah pesan untuk presiden berusia 93 tahun itu.

BACA JUGA: Kontroversi Robert Mugabe, Sang Presiden Sepanjang Masa

"Tinggalkan Zimbabwe sekarang !!!" sementara seorang pedagang kaki lima di sebuah persimpangan mengangkat sebuah surat kabar dengan tajuk utama, "Mugabe terpojok."

Tentara merebut kekuasaan empat hari lalu namun Mugabe menolak permintaannya untuk meninggalkan jabatannya. Pejabat militer dan senior dalam partai Zanu-PF yang berkuasa sekarang muncul untuk memaksa Mugabe keluar dalam waktu 48 jam.

BACA JUGA: Calon Pengganti Mugabe Buaya, Gemar Merepresi Rakyat

Pada Jumat (17/11) Mugabe muncul di hadapan publik. Presiden Zimbabwe itu menghadiri wisuda tahunan Zimbabwe Open University di ibu kota Harare.
”Presiden Mugabe tidak berpidato dalam acara tersebut. Tapi, dialah yang membuka acara, kemudian ikut menyanyikan lagu kebangsaan bersama semua orang yang hadir di ruangan itu,” kata seorang peserta wisuda kepada Reuters.

Mugabe yang dikudeta Rabu lalu (15/11) datang tanpa pengawalan ketat. Tidak ada Ibu Negara Grace dan Menteri Pendidikan Jonathan Moyo dalam acara tersebut.

Sementara itu, negosiasi militer dengan tokoh 93 tahun tersebut tetap berlangsung alot. Tapi, bisa dipastikan Mugabe bakal kehilangan dukungan politik seiring rencana partai penguasa, Zimbabwe African National Union-Patriotic Front (ZANU-PF), untuk memecatnya.

Meski sebagian besar penduduk Zimbabwe menginginkan Mugabe lengser dari kursi presiden yang didudukinya sejak 1987, ada sebagian lain yang begitu memuja dia. Kemarin, misalnya, saat menuju podium dalam acara wisuda tersebut, Mugabe panen tepuk tangan dan dukungan dari hadirin.

”Ada kemajuan signifikan dalam dialog. Kami harap bisa menyebarluaskan kabar baik kepada seluruh masyarakat dalam waktu dekat,” ucap seorang tokoh militer yang merahasiakan namanya kepada media. (AP/Reuters/BBC/aljazeera/c17/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sulitnya Membujuk Kakek 93 Tahun Ini Lepas Jabatan Presiden


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler