Muamalat Belum Cocok soal Harga

Selasa, 19 Juli 2011 – 12:55 WIB
JAKARTA – Belum adanya kesepakatan harga yang ditawarkan oleh para investor membuat PT Bank Muamalat Tbk menunda rencana penjualan sahamnya yang sebesar 67 persen“Pemegang saham kita masih mempostpone (menunda), karena belum ada kesepakat harga,” kata Direktur Utama Bank Muamalat Arvian Arifin di Jakarta

BACA JUGA: Pan Brothers Bidik Sales Naik 20 Persen



Arvian mengungkapkan, ada beberapa investor yang telah menyatakan tertarik mengambil alih saham itu, salah satunya dari bank lokal yang juga memiliki bank syariah
Tapi, lantaran terkendala finansial, akhirnya niat itu tak bias dilanjutkan.

“Ada investor lokal yang juga memilik bank syariah, mereka ingin memiliki Muamalat tapi untuk menambah modal di banknya sendiri saja tersendat sendat

BACA JUGA: Perumnas Targetkan 20 Ribuan Unit

Bagaimana mau membeli Bank Mumalat yang jumlahnya jauh lebih besar,” ucap dia.

Faktor lain yang menjadi pertimbangan calon investor itu, menurut Arvian, adanya ketentuan seperti SPP dan BMPK menjadi pertimbangan tersendiri
“Jadi lebih ke investasi yang besar

BACA JUGA: Mercy Perkuat Pasar Premium

Karena jumlahnya di atas kemampuan merekaSelain itu juga ada keterbatasan kebijakan Single Present Policy, dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada anak usahaSebenarnya kan mereka tertarik, untuk itu melakukan due diligence,” katanya.
 
Pihaknya juga belum mengetahui sampai kapan penundaan pelepasan saham dan harga yang dinginkan tersebutPasalnya, semua menjadi hak penuh para pemegang sahamDia menambahkan, pertumbuhan perseroan selama ini mencatat kinerja yang positifDimana dibanding posisi Juni 2010, pertumbuhannya di atas 70 persenAset perseroan mencapai Rp 24 triliun, padahal Desember 2010 hanya sekitar Rp 17 triliunSehingga ada kenaikan hampir 1 triliun.

Sebagai diinformasikan, 3 pemegang saham utama Bank Muamalat berniat melepas kepemilikan sahamnya terkait dengan satu dan lain hal di institusinya masing-masingKetiga pemegang saham itu adalah Boubyan Bank Kuwait, Saudi Arabian Atwill Holdings Limited dan Islamic Development Bank (IDB)

Dari pengusaha lokal menyatakan tertarik mengakuisisi saham bank syariah tertua di Indonesia ituMereka di antaranya,  Sandiaga Uno dan Chairul TanjungSandiaga masuk melalui PT Saratoga Investama Sedaya, sedangkan Chairul Tanjung melalui Para GroupNamun, Chairul Tanjung memutuskan mundur dari persainganBank Permata yang sebelumnya juga berminat juga mengurungkan niatnya.

Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Mulya Siregar, mengatakan, selain dua perusahaan itu, masih ada perusahaan lokal yang minat, yaitu Bank MandiriSementara dari perusahaan asing tercatat ada Qatar Islamic Bank, OCBC Overseas Investment, Standard Chartered, ING Baring Bank, dan Overseas Chinese Banking Corp (OCBC).

Dari beberapa investor tersebut, lanjut Mulya, sudah ada yang menyatakan minat serius dengan memberikan keterangan kepada Bank Indonesia“Hanya beberapa sajaDetil harganya saya belum tahuItu internTapi mekanisme akusisi ya urusan internal mereka dengan Muamalat,” ujarnya.

Menurut BI, siapa pun yang akan membeli Bank Muamalat, sudah seharusnya mempunyai komitmen jangka panjang untuk memajukan"Jangan dia membeli sebentar, dan kemudian menjual lagi," pungkasnya(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mercy Perkuat Pasar Premium


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler