- Satu lagi kapal asal Taliabu, Maluku Utara (Malut), terbakar di Teluk Lalong, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng). Setelah KM Putri Ayu, Sabtu sore (15/6) KM Dewi Ratna ludes dilalap api.
Kebakaran KM Dewi Ratna diduga berawal dari ledakan mesin. Api sulit dijinakkan karena kapal itu memuat bahan bakar minyak (BBM) dalam jumlah cukup besar.
Berdasar informasi dari tempat kejadian, KM Dewi Ratna sebetulnya telah keluar dari pelabuhan. Beberapa anak buah kapal (ABK) berkali-kali gagal menghidupkan mesin kapal dengan cara manual. Setelah 20 kali mencoba, mesin kapal akhirnya hidup.
Namun, bersamaan dengan itu, terdengar suara ledakan yang diikuti semburan api. Tujuh ABK dan penumpang kapal tersebut langsung melompak ke laut untuk menyelamatkan diri. Api yang membesar akhirnya menghanguskan kapal itu.
""Saya sedang tiduran saat terdengar suara ledakan. Lalu, saya lihat ada api dan semua loncat ke laut. Jadi, saya ikut loncat juga,"" ujar Ari, salah seorang penumpang KM Dewi Ratna.
Menurut warga Pancuran Taliabu itu, KM Dewi Ratna memuat cukup banyak BBM. Ari mengaku rugi sekitar Rp 10 juta dalam insiden tersebut. ""Ada uang Rp 5 juta di tas yang tidak sempat saya ambil. Ada juga perlengkapan nelayan untuk dijual,"" terangnya.
Ditanya soal kronologi kejadian, Ari mengaku tidak tahu pasti. Dia bilang hanya mendengar ABK yang berkali-kali menghidupkan mesin, tapi tidak berhasil. ""Saya dengar sekitar 20 kali mereka berusaha menghidupkan mesin. Terakhir, mesin hidup, tapi ledakan dan api menyertainya,"" katanya.
Enam unit kendaraan pemadam diturunkan untuk menjinakkan api. Namun, kebakaran terus membesar. Terdengar pula belasan kali letupan yang diduga berasal dari jeriken dan drum BBM. Beberapa anggota KPLP berupaya menjauhkan kapal yang tengah terbakar itu dari area permukiman dengan menggunakan speedboat patroli.
Tak jauh dari lokasi kebakaran kapal itu, berjajar rumah-rumah warga. Karena api terus berkobar dan disertai ledakan, petugas KPLP dan warga berusaha menarik kapal tersebut agar menjauh.
Tiga ABK yang melompat dari kapal dibawa ke RSUD Luwuk karena cedera. Namun, mereka menolak dirawat inap. Sementara itu, Lapaudi, kapten kapal, ditahan di Polres Banggai. (van/jpnn/c17/soe)
Kebakaran KM Dewi Ratna diduga berawal dari ledakan mesin. Api sulit dijinakkan karena kapal itu memuat bahan bakar minyak (BBM) dalam jumlah cukup besar.
Berdasar informasi dari tempat kejadian, KM Dewi Ratna sebetulnya telah keluar dari pelabuhan. Beberapa anak buah kapal (ABK) berkali-kali gagal menghidupkan mesin kapal dengan cara manual. Setelah 20 kali mencoba, mesin kapal akhirnya hidup.
Namun, bersamaan dengan itu, terdengar suara ledakan yang diikuti semburan api. Tujuh ABK dan penumpang kapal tersebut langsung melompak ke laut untuk menyelamatkan diri. Api yang membesar akhirnya menghanguskan kapal itu.
""Saya sedang tiduran saat terdengar suara ledakan. Lalu, saya lihat ada api dan semua loncat ke laut. Jadi, saya ikut loncat juga,"" ujar Ari, salah seorang penumpang KM Dewi Ratna.
Menurut warga Pancuran Taliabu itu, KM Dewi Ratna memuat cukup banyak BBM. Ari mengaku rugi sekitar Rp 10 juta dalam insiden tersebut. ""Ada uang Rp 5 juta di tas yang tidak sempat saya ambil. Ada juga perlengkapan nelayan untuk dijual,"" terangnya.
Ditanya soal kronologi kejadian, Ari mengaku tidak tahu pasti. Dia bilang hanya mendengar ABK yang berkali-kali menghidupkan mesin, tapi tidak berhasil. ""Saya dengar sekitar 20 kali mereka berusaha menghidupkan mesin. Terakhir, mesin hidup, tapi ledakan dan api menyertainya,"" katanya.
Enam unit kendaraan pemadam diturunkan untuk menjinakkan api. Namun, kebakaran terus membesar. Terdengar pula belasan kali letupan yang diduga berasal dari jeriken dan drum BBM. Beberapa anggota KPLP berupaya menjauhkan kapal yang tengah terbakar itu dari area permukiman dengan menggunakan speedboat patroli.
Tak jauh dari lokasi kebakaran kapal itu, berjajar rumah-rumah warga. Karena api terus berkobar dan disertai ledakan, petugas KPLP dan warga berusaha menarik kapal tersebut agar menjauh.
Tiga ABK yang melompat dari kapal dibawa ke RSUD Luwuk karena cedera. Namun, mereka menolak dirawat inap. Sementara itu, Lapaudi, kapten kapal, ditahan di Polres Banggai. (van/jpnn/c17/soe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apkasi Dorong Capres Alternatif
Redaktur : Tim Redaksi