Muawiyah Muarly Dinilai Menyesatkan

Perbedaan Suara di PKB

Senin, 14 Desember 2009 – 17:41 WIB
JAKARTA- Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Andi Muawiyah Muarly dinilai telah memberikan informasi menyesatkanPenilaian itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Lily Khadijah Wahid lantaran Andi Muawiyah Muarly memberikan berbeda dari hasil Rapat Konsultasi Nasional (Rakornas) Dewan Syuro DPP PKB yang berlangsung di Jakarta (5 dan 6 Desember) lalu.

"Pernyataan Andi itu menyesatkan karena memutar-balikan fakta yang terjadi antara lain menyebut Dewan Syuro PKB pecah dan rakornas tidak kondusif

BACA JUGA: Fadli Zon Ditimang jadi Cagub Sumbar

Faktanya Dewan Syuro sangat solid dan demikian juga dengan kesimpulan rakornas," tegas Lily Wahid, di DPR Jakarta, Senin (14/12).

Selaku Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB, lanjutnya, kami sangat menyayangkan sikap dan perilaku Andi Muawiyah Muarly yang telah memutarbalikkan fakta untuk memenuhi keinginan dan kepentingan orang-perorang
Mestinya informasi menyesatkan itu tidak dilakukan oleh Sekretaris Syuro

BACA JUGA: Boediono Tak Ada di Wisma Griyasabha

Dia wajib berlaku jujur dan menjunjung tinggi harkat dan martabat Dewan Syuro, bukan malah sebaliknya," tegas Lily.

Dalam pernyataanya, Andi menegaskan bahwa Rakonas Dewan Suro menghasilkan tiga keputusan
Pertama, jajaran Dewan Syuro di seluruh daerah harus bekerja optimal mendukung Dewan Tanfidz sesuai dengan kedudukan, tugas dan kewewenangannya

BACA JUGA: Kakak-Adik Incar Kursi Ketua Golkar

Kedua, Dewa Syuro diminta mengajak seluruh potensi politik nahdliyin untuk kembali membesarkan dan membangun kembali PKBSedangkan ketiga, untuk memenangkan Pemilu dan Pilkada, PKB akan menata ulang struktur serta menggelar terobosan organisasi di setiap tingkatan disesuaikan dengan kebutuhan politik masing-masing daerah.

"Dalam Rakonas, sama sekali tidak ada keputusan seperti yang disampaikan Andi Muawiyah Muarly tersebutFaktanya lihat dokumen rapat yang sudah ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB," imbuh anggota Komisi I DPR ini.

Rakonas, lanjutnya, diikuti oleh 60 utusan dari jajaran Ketua dan Sekretaris Dewan Syuro DPW PKB se-IndonesiaProduk dan arah kebijakan yang dihasilkan pun semata-mata mengacu pada kepentingan partaiHal itu sejalan dengan niat serta latar belakang sekaligus semangat yang melandasi pelaksanaan Rakornas yakni mencari masukan, kritikan, sekaligus usulan dari seluruh wilayah yang dikelola dalam bentuk pemandangan umum dari masing-masing DPW.

Kemudian, seluruh masukan Syuro DPW PKB se-Indonesia itu dikelola dan dirumuskan menjadi draf Pedoman Umum Partai yang kemudian disahkan melalui Rapat Pleno Syuro DPP PKB pada tanggal 6 Desember 2009 menjadi Pedoman Umum Partai"Yang mengenaskan, hasil rumusan berupa Pedoman Umum Partai yang sudah ditekan oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB yang nota bene diantaranya adalah Andi Muawiyah Ramly itu sendiri, justru malah diputarbalikkan," sebut Lily.

Secara kelembagaan, institusi Syuro merupakan sebuah lembaga yang relatif cukup sakral karena posisi serta person yang berada di dalamnya merupakan representasi dari individu-individu yang secara sosial dianggap menempati posisi lebih, dibandingkan kaum awam yang lain"Oleh karena itu, manipulasi fakta seperti yang dilakukan Andi Muawiyah Ramly patut disayangkan hanya karena ingin menyenangkan dan memuaskan kepentingan Dewan Tanfidz semata," tambahnya.

Lily berharap, semua pihak bisa bersikap lebih arif dan bijaksana karena politisasi persoalan tersebut sangat menonjol, dengan maksud untuk melindungi kepentingan politik orang per orang semata bukan kepentingan PKB yang lebih umum

"Saya berharap klarifikasi yang saya buat ini bisa di jadikan sebagai salah satu rujukan sekaligus pembanding opini bahwa kebohongan publik tidak bisa di biarkan berjalan secara massif dan berkelanjutan namun harus segera di hentikan agar tidak makin menyesatkan," harap Lily.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar-PDIP Beda Sikap di Pansus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler