Mudah Emosi, 60 Polisi Dilarang Bawa Senpi

Jumat, 10 April 2015 – 00:35 WIB

jpnn.com - SORONG – Sebanyak 60 polisi dinilai sulit mengendalikan emosinya. Merujuk hasil tes psikologi yang digelar pekan lalu tersebut, 60 polisi itu tidak diperbolehkan membawa senjata api (senpi) karena sangat menghawatirkan jika nantinya dipergunakan dalam kondisi emosi yang memuncak.

Jumlah anggota yang tidak lolos tes psikologi itu tergolong besar, karena peserta yang mengikuti tes sesuai pengajuan permintaan membawa senpi sebanyak 150 anggota.

BACA JUGA: Mahasiswa Aceh Nilai Jokowi-JK Gagal Pimpin RI

Wakapolres Sorong Kota, Kompol Syamsu Ridwan SIK mengatakan, tes psikologi wajib dilalui bagi anggota yang mengajukan permohonan membawa senpi untuk mengetahui kondisi psikologinya. Dalam tes tersebut, salah satunya yakni untuk mengetahui tingkat emosi dan kemampuan mengendalikan emosinya.

“Ada banyak yang tidak lulus tes psikologi dari 150 anggota yang tes, ada 60 anggota yang tidak lulus karena diketahui sulit mengendalikan emosinya,” kata Kompol Syamsu kepada Radar Sorong (Grup JPNN.com), Kamis (9/4).

BACA JUGA: Lega, TKI Asal Purwakarta tak Bekerja di Yaman

Selain karena sulit mengendalikan emosi, ada beberapa persyaratan yang juga harus dipenuhi oleh anggota polisi jika ingin membawa senpi. Dari 60 anggota yang tidak lulus, sebagian karena tidak memenuhi keempat persyaratan yang dimaksud tersebut.

“Ada empat itu syaratnya, tapi yang paling menonjol itu yak arena dia sulit mengendalikan emosi atau mudah emosi, ini tidak boleh dan disebut tidak lulus tes psikologi,”imbuhnya.

BACA JUGA: Bupati Tobasa Resmi Diberhentikan

Menurutnya, bagi anggota polisi yang lulus tes akan langsung diberi kepercayaan membawa senpi, namun diberi pengarahan dalam penggunaanya. Senpi yang dibawa aparat kepolisian dimaksudkan untuk dipergunakan demi tugas kepolisian.

Penggunaannya juga diatur dalam prosedur penggunaan senpi, sehinga tidak semena-mena. Selain itu, pemegang senpi dimintai laporan pertanggungjawabannnya, mulai dari kondisi fisik senpi, amunisi yang dibawa.

“Ya kalau sampai amunisinya kurang dari yang diberikan harus dilaporkan digunakan untuk apa,” tandasnya.(reg/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seminggu di Rumah Sakit Akhirnya Mayat Daeng Koro Dimakamkan di Morowali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler