Mudik Lebaran Berpotensi Meningkatkan Pasien Corona jadi 200.000 Orang

Sabtu, 18 April 2020 – 22:23 WIB
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan. Foto: M/Kusdharmadi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menyoroti fenomena masyarakat yang mulai mudik jauh hari menjelang Ramadan dan Idulfitri.

Mereka yang mudik bisa jadi terkena imbas peraturan seperti work from home, physical distancing dan penutupan tempat usaha.

BACA JUGA: Syarief Hasan Gelar Kegiatan Sosial Cegah Corona di Bogor

Kebijakan itu diterapkan agar penularan COVID-19 bisa dikendalikan.

Syarief mengatakan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) makin memperbanyak masyarakat yang berada di kota-kota besar untuk mudik ke kampung halaman masing-masing.

BACA JUGA: Hasil Survei KIC: Banyak PNS akan Mudik Lebaran 2020

Menurut dia, bila hal demikian dibiarkan tentu akan makin membahayakan dari proses penyebaran COVID-19.

Syarief mengatakan, supaya penularan COVID-19 tidak menjadi-jadi akibat migrasi besar-besaran saat mudik maka perlu adanya larangan, tujuannya menjaga agar pandemi tidak makin meluas.

BACA JUGA: Cegah Penyebaran Corona, Perantau Sumsel Diminta Tidak Mudik Lebaran

Dia meminta pemerintah dengan tegas memutuskan pelarangan mudik tahun ini mengingat kondisi darurat pandemi COVID-19 makin menghawatirkan.

“Kebijakan pelarangan tersebut berlaku kepada semua tanpa kecuali," ujar Syarief.

“Bila mudik diperbolehkan akan berpotensi meningkatkan penyebaran (pasien) virus corona menjadi 200.000 orang,” tambahnya.

Berdasarkan situasi COVID-19 Sabtu, 18 April 2020, sudah mencapai 6.248 kasus.

Untuk itu Syarief, mengingatkan jangan sampai karena tidak ada ketegasan dari pemerintah terkait dengan mudik sehingga penyebaran virus corona makin meluas.

"Karena ada kemungkinan pemudik akan menjadi pembawa virus tanpa disadari," ujar Syarief. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler