jpnn.com - Lebaran di Indonesia tak bisa dilepaskan dari tradisi mudik. Demi Idulfitri, warga kembali ke kampung halaman.
Kini, makin banyak warga yang pulang kampung dengan kendaraan pribadi. Tapi, ada kiat bagi pengguna kendaraan pribadi yang hendak pulang kampung.
BACA JUGA: Beli Kue untuk Lebaran Tunggu THR Cair
Hal yang perlu menjadi perhatian pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi adalah performa mesin saat berjalan jauh. Salah satu kuncinya ada pada pilihan bahan bakar.
Saat ini tersedia lima jenis bahan bakar minyak (BBM) untuk mobil nondiesel. Yakni, Premium dengan oktan 88, Pertalite (oktan 90), Pertamax (oktan 92), Pertamax Plus (oktan 95) dan Pertamax Turbo (oktan 98).
BACA JUGA: Perbaikan Jalur Tol Cipali KM 92,400 Dikebut, Ditarget H-15 Lebaran
Lantas, apa yang tepat untuk kendaraan yang umum dimiliki warga Indonesia? Erwin, kepala bengkel Agung Toyota SM Amin Pekanbaru berbagi tips untuk para pemudik dengan mobil pribadi.
Menurutnya, Toyota menyarankan para konsumennya menggunakan bahan bakar beroktan tinggi. Toyota jelas tidak menyarankan penggunaan Premium karena beroktan rendah dan bertimbal.
BACA JUGA: Polri Gelar Operasi Selama 16 Hari demi Amankan Idulfitri
Untuk itu, Pertalite atau Pertamax bisa menjadi pilihan. ’’Sangat dianjurkan yang beroktan tinggi karena berkaitan dengan performa, gas buang dan kenyamanan jangka panjang,’’ ujarnya.
Erwin menjelaskan, oktan itnggi bisa membuat mesin berkapasitas kecil mampu menghasilkan tenaga lebih besar. Itulah kenapa untuk kendaraan jenis low cost green car (LCGC) ditempeli pemberitahuan khusus di tangkinya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, banyak kerugian jika mobil menggunakan BBM beroktan rendah seperti Premium. Yang paling nyata, emisi gas buang jadi lebih polutif dan tidak sesuai dengan konsep green car atau mobil ramah lingkungan.
Selain itu, dampak jangka panjang pada ketahanan mobil. “Untuk jangka menengah, terkait dengan performa atau tenaga mesin. Penggunaan oktan rendah akan membuat mesin harus melalui servis khusus pada jangka waktu tertentu,’’ urainya.
Sebagai mekanik, Erwin sudah lama mempelajari hal itu. Dia mengaku menemukan beberapa mobil konsumen yang memiliki deposit karbon di mesin cukup tinggi.
Selain itu, muncul keluhan getaran seperti knocking atau mesin yang menggelitik. ternyata, hal itu akibat penggunaan Premium.
Erwin menambahkan, tingginya deposit karbon di mesin disebabkan proses pembakaran tidak sempurna. Itulah yang terjadi ketika bahan bakar jenis Premium berada di dalam tangka bensin.
Lama-lama, penumpukan itu akan menurunkan tenaga mesin. ’’Kalau sudah terjadi penumpukan karbon, satu-satunya jalan dilakukan pembersihan ruang bakar,’’ terangnya.(dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebut Empat Fly Over agar Bisa Dilintasi Pemudik
Redaktur : Tim Redaksi