Mudik, Waspadai Panas Menyengat

Polda Metro Gelar Operasi Ketupat Jaya

Sabtu, 11 Agustus 2012 – 04:55 WIB
JAKARTA-Musim mudik Lebaran sudah di depan mata. Polda Metro Jaya mulai meningkatkan pengamanan dengan menggelar Operasi Katupat Jaya 2012 sejak kemarin (10/8). Sementara, selama musim mudik diperkirakan cuaca panas bisa jadi penghalang utama yang mesti diwaspadai pemudik.

Operasi Ketupat Jaya akan digelar selama 16 hari hingga arus balik berakhir. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Polda mengerahkan sekitar 8.000 personel gabungan dengan jajaran Polres. Titik-titik yang menjadi perhatian pengamanan adalah terminal bus, stasiun kereta api, bandara, pelabuhan, tempat rekreasi, dan pusat keramaian. Selain itu, sejumlah tempat ibadah, khusus pada pelaksanaan Salat Ied juga jadi perhatian khusus.

"Kegiatan seperti takbir keliling, salat Idul Fitri, pembagian zakat, belanja keperluan lebaran, mudik dan balik, rekreasi dan wisata juga jadi atensi kita," tutur Rikwanto. Selain pengamanan, aparat juga mulai melakukan pendeteksian terhadap keberadaan calo tiket dan tempat-tempat penjualan petasan yang dinilai meresahkan warga.
Kemarin, apel pasukan Operasi Ketupat Jaya dilakukan di Silang Monas dipimpin langsung Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosika (BMKG) mengingatkan para pemudik agar mewaspadai sengatan matahari saat menuju kampung halaman.

Berdasarkan pengamatan BMKG, untuk jalur Pantura hingga sebulan ke depan diketahui suhu mencapai 33-34 derajat Celcius. Suhu pada angka tersebut termasuk terik bagi kebanyakan orang. Walau begitu, secara keseluruhan dalam sebulan ke depan cuaca dinyatakan masih dalam keadaan normal.

”Saat ini kita masih berada dalam musim kemarau. Secara keseluruhan masih dalam batas normal. Namun, harus dipahami dalam rentang 30 hari normal tersebut sangat terbuka pada hari-hari tertentu terjadi peningkatan suhu yang tajam atau sebaliknya,’’ beber kepala BMKG Sri Woro Harijono, kemarin. Untuk mengetahui berapa derajat suhu harian dan informasi lain terkait cuaca, Woro menyarankan agar mengakses di website, twitter, dan facebook BMKG.

”Prediksi detil dengan tingkat ketepatan tinggi bisa dilakukan beberapa hari sebelum hari H,’’ sambungnya. Dia memberi contoh soal prediksi musim kemarau atau hujan yang dilakukan enam bulan sebelumnya. Prediksi enam bulanan memiliki ketepatan antara 60-70 persen. Makin dekat dengan hari atau masa masuk musim, ketepatan prediksi makin meninggi.

Seperti banjir di Ambon pada 1 Agustus lalu misalnya. Woro menyebut BMKG telah memberikan peringatan dini sebulan sebelumnya bahwa terjadi potensi peningkatan curah hujan tinggi. Lalu, sehatri sebelum banjir melanda peringatan dini kembali disebar. Bahkan, tiap tiga jam berikutnya informasi diperbarui lagi. Informasi disebarkan kepada para pemangku kebijakan di Ambon.

Terkait cuaca selama musim mudik, Woro menegaskan tidak perlu mengawatirkan ancaman hujan. Hal senada diungkapkan Widada Sulisttya, Deputi Bidang Klimatologi BMKG. ’’Dengan menimbang suhu antara 33-34 derajat Celcius, saya sarankan saudara-saudara kita yang nanti akan mudik memilih waktu perjalanan pada malam hari,’’ jelasnya.

Widada menambahkan, suhu antara 33-34 derajat Celcius belum termasuk ekstrem dan masih berada dalam hitungan normal. ’’Pantura tahun lalu pernah menyentuh suhu 37 derajat Celcius pada tahun lalu,’’ jelasnya. Sengatan matahari Pantura pada musim mudik tahun ini tidak akan dibarengi dengan terpaan angin. Widada menyebut, kekuatan angin masih dalam hitungan normal.

Sementara, terkait prediksi musim hujan tahun ini, BMKG memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia diguyur hujan mulai Oktober mendatang. Namun, beberapa wilayah pada bulan ini sudah memasuki masa musim hujan. Wilayah yang masuk musim hujan pada Oktober mendatang antara lain adalah Jawa, Bali, NTT,  Sulawesi, Kalimantan, papua, dan Maluku. Untuk wilayah yang masuk musim hujan bulan ini adalah sebagian wilayah Sumatera.

Curah hujan pada musim hujan tahun ini diprediksi berada dalam kategori normal dan di bawah normal. ’’Harus diingat yang dimaksud di bawah normal tidak berarti tak ada hujan atau kering. Begitu pula sebaliknya,’’ terang Woro. Kategori di bawah atau di atas normal merujuk pada tingkat normal, masing-masing daerah yang berbeda satu sama lain.

Uji Kelaikan Bus   


Ratusan bus antar kota antar provinsi (AKAP) di terminal Kali Deres, Jakarta Barat, Kemarin (10/8) menjalani uji kelaikan kendaraan. Satu demi satu bus yang mengangkut masyarakat mudik lebaran ke beberapa daerah asal tersebut diperiksa oleh Pusat Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Ini memang kegiatan rutin, akan tetapi untuk meningkatkan keamanan masyarakat yang mudik, kami lakukan pengecekan kembali," kata Kepala Seksi Pelayanan Pusat Kendaraan Bermotor DKI Jakarta, Lukman Iskandar.

Lukman mengemukakan, pengecekan bus AKAP yang beroperasi di terminal kalideres tidak hanya sebatas administrasi kendaraan dan sopir, semisal STNK, buku KIRR, izin trayek, SIM, melainkan kondisi fisik bus menjadi perioritas utama. Sehingga, saat kendaraan tersebut mengantarkan para pemudik mereka bisa sampai tujuan dengan selamat. "Kondisi fisik bus juga diperiksa, seperti kondisi lampu, spion, kondisi mesin, STNK, buku KIR, ijin trayek, dan visualisasi bus semisal rem, lampu, kaca depan," katanya.

Setelah melewati uji kelaikan tersebut, bus akan mendapatkan stiker kelaikan bermotor. Tentunya, dengan stiker tersebut Perusahaan Otobus (PO) bisa memberikan izin bus untuk beroperasi. "Kalau tidak ada striker, petugas di lapangan berhak menilang mereka, terutama bagi AKAP," katanya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, kondisi sopir pun jadi hal penting. Sopir harus bebas dari beragam minuman keras dan obat terlarang saat mengemudi. Dan tes kesehatan tersebut akan dilakukan secara menyeluruh dan rutin kepada para sopir yang akan membawa kendaraan. "Sopir pun juga harus diperiksa, dan yang paling utama stamina dan kondisi kesehatannya," paparnya.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala Terminal AKAP Kalideres, Hengki Sitorus menjelaskan, ada sekitar 300 bus AKAP yang akan yang beroperasi di Terminal Kalideres. Bus tersebut, mengantarkan masyarakat yang mudik ke beberapa daerah tujuan, baik itu di lingkungan pulau Jawa atau di luar pulau Jawa. "Satu demi satu bus ini akan diperiksa secara maraton," paparnya. (tir/ash)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepailitan jadi Modus Mafia Hukum Rampok Nasabah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler