SURABAYA - Ketua Umum Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang), wilayah Jawa Timur Ir Firdaus Hasan Basri dan utusan keluarga Hj Mufidah Jusuf Kalla, Mhd Iqbal Mi'ad berturut-turut meletakan batu pertama pembangunan Dua Rangkiang dalam kawasan Pusat Kebudayaan Minang di JlGayung Kebonsari No.64 Surabaya, Minggu (15/2).
Dua Rangkiang dimaksud masing-masing bernama "Si Bayau-Bayau" sumbangan dari keluarga Firdaus HB dan "Si Tinjau Lauik" sumbangan dari keluarga besar Hj Mufidah Jusuf Kalla.
Dalam sambutannya pada acara tersebut Ketua Umum Gebu Minang wilayah Jatim Firdaus HB menjelaskan, pembangunan dua Rangkiang itu merupakan salah satu upaya penyempurnaan perangkat Pusat Kebudayaan Minangkabau di Jatim yang dirintis sejak tahun 1987 lalu.
Dia tambahkan, selain lokasi lahan seluas 3500 M2 ini berasal dari sumbangan perantau Minang di Surabaya, almarhum Rahman Tamin, pihak lain yang juga ikut membantu adalah PT Petro Kimia Gresik dan Mitsubishi serta perantau Minang di Surabaya, Jakarta dan Pemprov Sumbar."Bantuan terakhir datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebanyak Rp100 juta," imbuh Firdaus HB, yang juga salah seorang yang membidani lahirnya Forum Saudagar Minang.
Tokoh muda asal Kota Bukittinggi itu juga menjelaskan fungsi dari kedua Rangkiang tersebut
BACA JUGA: Tetap Akan Berlakukan Permenakertrans No 22/2008
"Secara filosofi, Rangkiang Si Bayau-Bayau berfungsi sebagai tempat menyimpan kebutuhan sehari-hari seperti berasFirdaus HB yang juga Dirut PT Kumala Wandira itu juga mengajak segenap pelaku ekonomi nasional asal Sumbar untuk dapat menggunakan fasilitas Pusat Kebudayaan Minangkabau di Jatim sebaik mungkin
BACA JUGA: ASKES Diminta Gandeng Pemda
"Baik untuk kepentingan promosi maupun budayaDi tempat yang sama, Ketua Panitia Pembangunan Pusat Kebudayaan Minangkabau Jawa Timur DR Ir Sumarzen Marzuki, MMT menambahkan, keberadaan Rumah Gadang di Jawa Timur telah memberikan kontribusi terhadap khasanah budaya bangsa Jawa Timur.
Sementara itu, Azwar Anas dalam sambutannya meminta agar masyarakat Jawa Timur asal Minang segera mendirikan institusi pekonomian berlandaskan syariah.
"Lembaga keuangan syariah itu hendaknya dapat dijadikan salah satu institusi keuangan mikro guna menjawab krisis ekonmi global yang saat ini sudah dirasakan oleh bangsa Indonesia," saran Azwar Anas
BACA JUGA: Ibu Negara Ajak Masyarakat Berolahraga
(Fas/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca Buruk, Dephub Warning Maskapai Udara
Redaktur : Tim Redaksi