Muhadjir Effendy Sebut Perguruan Tinggi Berperan untuk Menekan Stunting

Jumat, 21 Juli 2023 – 06:06 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan peran dan keterlibatan perguruan tinggi sangat penting dalam menekan angka stunting. Foto: dok Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan peran dan keterlibatan perguruan tinggi sangat penting dalam menekan angka stunting.

Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam agenda Seminar Nasional bertema “Strategi Percepatan Penurunan Stunting dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045” secara daring yang digelar oleh Universitas Muhammadiyah Pontianak, pada Sabtu (8/7).

BACA JUGA: Megawati Ajak Perempuan Bisa Terlibat Cegah Stunting di Indonesia

"Perguruan tinggi bisa memberikan edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat, terutama untuk memperbaiki permasalahan gizi dan anemia pada remaja,” kata Muhadjir.

SSGI 2022 mencatat saat ini Indonesia telah berhasil menekan angka prevalensi stunting hingga 21,6 persen. Meski begitu, angka tersebut masih harus ditekan hingga mencapai 14 persen pada akhir tahun 2024 mendatang sebagaimana target Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA: Strategi Bupati Dony Tekan Angka Stunting di Sumedang

Muhadjir Effendy menjelaskan persoalan stunting juga tidak hanya berkaitan dengan permasalahan kesehatan saja. Namun terdapat faktor lain yang berpengaruh seperti kondisi sosial ekonomi dan perilaku masyarakat. Sehingga upaya penanggulangannya memerlukan peran dan dukungan dari semua sektor.

Sebab, stunting dapat terjadi dari sejak proses kehamilan dan setelah bayi terlahir. Sehingga sangat dibutuhkan pemberian makanan tambahan bagi Batita serta edukasi yang baik terhadap para calon orang tua. Terlebih saat ini angka prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Barat masih tergolong tinggi, sebesar 27,8 persen, berada di urutan ke delapan terbanyak se-Indonesia.

“Intervensi spesifik dan sensitif harus berjalan beriringan. Data P3KE yang kita miliki dapat dimaksimalkan sehingga intervensi dapat tepat sasaran dan terus berkesinambungan,” kata Muhadjir.

Muhadjir menyebut data P3KE dapat digunakan oleh perguruan tinggi sebagai acuan dalam menjalankan program-program pengabdian masyarakatnya sebagai bagain dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Data tersebut telah berbasis by name by address sehingga nantinya intervensi dapat berjalan tepat sasaran.

“Data ini bisa menjadi bahan rujukan mengelola program, sehingga program yang dijalankan dapat betul-betul bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat,” ujar Muhadjir.

Menurutnya, apabila persoalan stunting dapat dituntaskan, bangsa Indonesia akan menjadi negara yang kuat dan mampu bersaing dengan negara maju yang lain.

Muhadjir menambahkan untuk mewujudkan mimpi itu, anak-anak muda, khususnya yang saat ini tengah menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi harus dibekali persiapan yang matang sehingga dapat menjadi bagian dari generasi yang unggul dan menciptakan keturunan yang berkualitas di masa yang akan datang.

"Perlu pemenuhan gizi yang optimal sejak dini. Edukasi ini perlu ditanamkan kepada para mahasiswa sehingga masalah stunting dapat diantisipasi,” imbuh Muhadjir.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler