Strategi Bupati Dony Tekan Angka Stunting di Sumedang

Jumat, 14 Juli 2023 – 12:57 WIB
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir fokus menekan angka stuting lewat sejumlah program. Foto: Humas Pemkab Sumedang

jpnn.com, JAKARTA - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir fokus menekan angka stuting atau tengkes lewat sejumlah program yang tengah dan telah dilakukan.

Pemerintah Kabupaten Sumedang salah satunya melakukan kegiatan Rembuk Stunting yang digelar bersama seluruh SKPD yang telah melakukan analisis situasi.

BACA JUGA: Dekranasda Sumedang Semarakkan KKJ-PKJB 2023, Hj. Susi Gantini Naik Kereta Layung Kencana

Dony berharap lewat kegiatan itu SKPD mampu memberikan data dengan sebaik-baiknya karena akan berdampak pada kualitas data di aplikasi e-Simpati (Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi elektronik).

Hal itu dikatakan Dony saat memberikan arahan pada kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2023 yang dilaksanakan di Aula Tampomas Setda, Kamis (13/7).

BACA JUGA: Menko Airlangga Tinjau Pembangunan Tol Cisumdawu dan Salurkan KUR di Sumedang

"Karena proses bisnis dari aplikasi ini input-nya adalah kader Posyandu dan SKPD. Kader posyandu diverifikasi oleh Puskesmas, sedangkan SKPD oleh Bappppeda," ujarnya.

Dony menjelaskan bahwa program Rembuk Stunting juga ditujukan untuk memastikan seluruh pemangku kepentingan bisa terintegrasi.

BACA JUGA: Akan Ada Terobosan Baru dari Sumedang, Namanya SINDANG

"Geber Stunting ini juga untuk memastikan semuanya terintegrasi. Jadi SKPD betul-betul dengan data yang valid karena akan berdampak untuk mengambil keputusan," ucap Bupati.

Menurutnya, Rembuk Stunting ditujukan untuk komitmen bersama mengatasi stunting. "Jadi, siapa berbuat apanya akan lebih jelas," imbuhnya.

Wakil Bupati Erwan Setiawan juga menyebutkan bahwa penanganan stunting juga dilaksanakan melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif.

"Kami telah memetakan sumber daya secara kolaboratif beserta aktifitas yang dapat dilaksanakan oleh masing-masing stakeholders secara terintegrasi," ujarnya.

Erwan memaparkan contoh sasaran 1.000 hari pertama kehidupan, layanan-layanan yang dapat diberikan secara kolaboratif antara Dinas Kesehatan, PKK, IBI, IDI Baznas, CKJT, Program Bisa, Bank bjb, Bank Sumedang, dan yang lainnya.

"Contoh lainnya penguatan penguatan perencanaan dan penganggaran di desa prioritas dilakukan melalui kolaborasi antara Bappppeda, BKAD, DMPD, Usaid Madani dan SNGI," terangnya.

Erwan meminta seluruh stakeholders dapat berkontribusi di setiap jenis intervensi, baik intervensi spesifik, sensitif, dan koordinatif.

"Saya berharap seluruh stakeholders yang hadir saat ini dapat berkontribusi membantu Pemda Sumedang dalam mewujudkan Sumedang Zero New Stunting," pungkas Erwan.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumedang Bakal Punya Gedung Pusat Pencak Silat, Semoga Jadi Venue Kejuaraan Dunia


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler