JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah mengatakan peristiwa pembakaran KJRI di Jedah, Arab Saudi akibat ketidakpedulian perwakilan Indonesia di luar negeri terhadap para TKI.
Selama ini menurut Iberamsjah, perwakilan Indonesia di luar negeri fokus pada tugas melayani para pejabat yang datang ke negara tersebut.
“Perwakilan RI sibuk untuk kepentingan para pejabat dan keluarganya yang berkunjung ke luar negeri. Itu bisa dicek dari laporan kegiatan dubesnya yang harus menyambut sejumlah pejabat yang datang silih berganti di setiap harinya," kata Iberamsjah, di Jakarta, Senin (10/6).
Demikian juga halnya dengan Menakertrans Muhaimin Iskandar yang terkesan super sibuk setiap harinya tapi nasib TKI di luar negeri tidak mengalami perubahan.
“Saya bingung, apa sih yang disibukkan Muhaimin itu? Kalau dikatakan mengurus partai, lah partainya kecil saja kok. Kalau dia berhasil membenahi TKI, tentu banyak yang akan memilih PKB, tapi kalau mengurus TKI saja gak becus, mana mungkin PKB dipilih sama rakyat. Jangan hanya mau mengambil urusan TKI kalau mengharap devisa saja, sementara nasibnya tidak pernah dibantu,” tegasnya.
Karena Muhaimin dinilai terlalu banyak masalah, lebih lanjut Iberamsjah mendesak Muhaimin mundur dari jabatannya mengurus TKI. ”Kalau menteri di negara lain, sudah mundur dengan satu kasus saja. Terakhir sebelum ini ada kasus perbudakan dan sekarang para TKI mengamuk, tapi masih tidak punya malu untuk tetap menjadi menteri,” tandasnya.
Kritikan yang sama juga dia tujukan kepada BNP2TKI yang bertugas menjaga para pekerja termasuk TKI. "Kemenakertrans dan BNP2TKI hanya bisa mengirimkan TKI demi devisa tapi tidak hirau nasib para TKI di luar negeri," tegasnya. (fas/jpnn)
Selama ini menurut Iberamsjah, perwakilan Indonesia di luar negeri fokus pada tugas melayani para pejabat yang datang ke negara tersebut.
“Perwakilan RI sibuk untuk kepentingan para pejabat dan keluarganya yang berkunjung ke luar negeri. Itu bisa dicek dari laporan kegiatan dubesnya yang harus menyambut sejumlah pejabat yang datang silih berganti di setiap harinya," kata Iberamsjah, di Jakarta, Senin (10/6).
Demikian juga halnya dengan Menakertrans Muhaimin Iskandar yang terkesan super sibuk setiap harinya tapi nasib TKI di luar negeri tidak mengalami perubahan.
“Saya bingung, apa sih yang disibukkan Muhaimin itu? Kalau dikatakan mengurus partai, lah partainya kecil saja kok. Kalau dia berhasil membenahi TKI, tentu banyak yang akan memilih PKB, tapi kalau mengurus TKI saja gak becus, mana mungkin PKB dipilih sama rakyat. Jangan hanya mau mengambil urusan TKI kalau mengharap devisa saja, sementara nasibnya tidak pernah dibantu,” tegasnya.
Karena Muhaimin dinilai terlalu banyak masalah, lebih lanjut Iberamsjah mendesak Muhaimin mundur dari jabatannya mengurus TKI. ”Kalau menteri di negara lain, sudah mundur dengan satu kasus saja. Terakhir sebelum ini ada kasus perbudakan dan sekarang para TKI mengamuk, tapi masih tidak punya malu untuk tetap menjadi menteri,” tandasnya.
Kritikan yang sama juga dia tujukan kepada BNP2TKI yang bertugas menjaga para pekerja termasuk TKI. "Kemenakertrans dan BNP2TKI hanya bisa mengirimkan TKI demi devisa tapi tidak hirau nasib para TKI di luar negeri," tegasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapkan Pengganti Taufiq Bisa Jembatani DPD dan DPR
Redaktur : Tim Redaksi