Muhaimin Iskandar: PKB Berpeluang Membuat Koalisi Baru

Rabu, 01 Juni 2022 – 20:46 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengatakan PKB berpeluang membuat koalisi baru partai politik. Sebab, dia melihat koalisi yang sudah terbentuk belum terlihat matang. 

"PKB berpeluang membuat koalisi baru, karena belum ada (koalisi) yang matang. Jadi, semuanya masih mungkin," kata Muhaimin Iskandar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/6). 

BACA JUGA: Puan Maharani dan Gus Muhaimin Dalam Peta Pilpres 2024

Muhaimin mengatakan hal itu terkait adanya Koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk tiga parpol, yakni Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Selain itu, upaya koalisi juga tampak seusai Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Ketum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Gedung Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (1/6).

BACA JUGA: Sekjen PKS Minta Anies, Muhaimin dan Sandiaga Uno Tidak Kaget, Ada Apa?

Muhaimin menilai sejauh ini dinamika politik masih sangat cair, serta belum ada koalisi yang sangat matang dan kuat, sehingga semuanya bisa berubah.Dia menegaskan PKB membuka diri menjalin koalisi dengan parpol mana pun. 

Namun, katanya, hal itu dengan catatan bahwa PKB mematok posisi tawar lebih tinggi terkait proposal calon presiden (capres) dalam koalisi apa pun, termasuk di KIB.

BACA JUGA: Perempuan Pesantren NU Dukung Gus Muhaimin di Pilpres 2024

"Ya, saya capresnya. Kalau capres mereka bukan saya, ya, tentu saya tidak gabung dengan mereka," katanya.

Muhaimin mengatakan hingga saat ini belum ada tokoh selain dirinya yang secara terbuka menyatakan akan maju sebagai capres. 

Namun, Muhaimin akan membuka diskusi dengan para ketua umum parpol untuk membahas kemungkinan koalisi, sebelum ada keputusan siapa capres yang akan diusung.

Dia mengatakan pihaknya juga menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Namun, hingga kini komunikasi tersebut baru sebatas diskusi biasa dan belum ada kesimpulan akhir. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler