Muhaimin: Kok Bisa Pak DI Digituin ya?

Sabtu, 27 Mei 2017 – 04:17 WIB
Muhaimin Iskandar saat bertemu Dahlan Iskan, kemarin (26/5). Foto: Ghofuur Eka/ Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berkunjung ke kediaman Dahlan di Ketintang, Surabaya, kemarin (26/5).

Pertemuan tersebut menjadi ajang tombo kangen. Sebab, mereka pernah sama-sama menjabat menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.

BACA JUGA: Farouk Muhammad Bertemu Dahlan Iskan, Ini yang Dibahas

Muhaimin menjadi menteri tenaga kerja dan transmigrasi, sedangkan Dahlan menjabat menteri BUMN. ’’Sudah lama tidak bertemu. Alhamdulillah, beliau sehat,’’ kata Cak Imin, panggilan Muhaimin.

Lulusan Universitas Gadjah Mada itu menyatakan, sebenarnya dirinya sejak lama ingin mengunjungi Dahlan, tapi baru bisa terlaksana kemarin. ’’Kok bisa Pak DI digituin ya?’’ ucapnya terheran-heran atas proses hukum yang dijalani Dahlan.

BACA JUGA: PKB Siapkan Langkah Tepat untuk Lawan Terorisme

Muhaimin mengungkapkan, selain temu kangen, kedatangannya sekaligus ikut merasakan kesedihan yang menimpa Dahlan.

Menurut dia, cobaan proses hukum itu kurang tepat untuk Dahlan. Sebab, Dahlan telah berjasa banyak bagi bangsa dan negara.

BACA JUGA: Cak Imin Kutuk Keras Bom Kampung Melayu

Mantan wakil ketua DPR itu juga mendoakan agar Dahlan terus sehat meski menghadapi tantangan. ’’Saya harap beliau tetap berkarya. Salut untuk idealisme dan perjuangan Pak Dahlan,’’ ucap Muhaimin.

Dalam pertemuan tersebut, banyak hal yang dibahas. Mulai masalah hukum, politik, hingga kesehatan. Salah satunya tentang stem cell.

Dahlan pernah diajak teman sesama menteri untuk menjalani stem cell di Jerman. Saat itu biayanya Rp 2 miliar. Itu belum termasuk biaya tiket pesawat pulang pergi dan hotel.

Pada suatu ketika, Dahlan menghadiri presentasi tentang stem cell oleh dokter dari Universitas Airlangga Surabaya.

Dari pemaparan itu diketahui, stem cell di dalam negeri sama dengan yang dilakukan di Jerman. Biayanya tidak sebesar yang dilakukan di Jerman.

Mantan Dirut PLN itu sempat mempertegas pemaparan tersebut dengan berdiskusi untuk memastikan bahwa itu sama dengan yang di Jerman.

Setelah mendapat penjelasan panjang lebar, Dahlan pun yakin. ’’Akhirnya, saya batalkan berangkat ke Jerman. Saya pakai dokter dalam negeri,’’ tegas Dahlan.

Dahlan menjalani stem cell setiap enam bulan. Sejauh ini, dia sudah menjalani beberapa jenis stem cell. Yaitu, stem cell regenerasi. Tujuannya, mengganti sel yang akan mati. Dia sudah menjalaninya empat kali selama tiga tahun terakhir.

Selain itu, dia menjalani stem cell untuk menjaga agar jumlah sel dalam tubuh seimbang. Terakhir adalah stem cell untuk mengganti sel-sel saluran darah yang sudah menua. ’’Itu mengarah pada pembentukan organ yang paling lemah,’’ jelasnya.

Dahlan menceritakan, dirinya pernah bertemu mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Kuala Lumpur. Dia berjalan dengan dipapah.

Namun, saat berkunjung ke Indonesia, Mahathir terlihat segar bugar. Bahkan kuat berpidato dengan berapi-api sembari berdiri hingga lebih dari sejam.

Penasaran, Dahlan pun bertanya kepada rombongan Mahathir. Dari situ dia mengetahui bahwa Mahathir bisa seperti itu karena menjalani stem cell.

Sebulan setelah itu, Dahlan ke Kuala Lumpur untuk bertemu kawannya yang juga orang dekat Mahathir. Tujuannya, mengetahui jenis stem cell yang dijalani Mahathir.

Setelah diberi tahu, Dahlan menghubungi dokter di Surabaya. ’’Katanya bisa melakukan seperti itu. Saya stem cell itu di Surabaya. Mungkin saya menteri pertama yang berani stem cell di dalam negeri,’’ katanya. (eko/gun/c5/ang)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hendropriyono: Yang Menimpa Pak Dahlan, Saya Tidak Terima


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler