JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar menilai ada yang keliru dalam konsep empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, Pancasila yang menjadi dasar negara seharusnya tidak dimasukkan dalam konsep tersebut.
"Kita harus mengevaluasi, ternyata ada kesalahan. Yang benar adalah Pancasila tidak mungkin diletakkan sebagai pilar, tapi Pancasila harus dijadikan dasar," kata Muhaimin saat ditemui di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Minggu (7/4).
Seperti diketahui, empat pilar berbangsa dan bernegara yang selama ini terus disosialisasikan adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Tapi Muhaimin berpendapat, sebaiknya posisi Pancasila dalam empat pilar digantikan dengan azas kemanusiaan atau azas lainnya. Sebab, keluarnya Pancasila dari empat pilar akan menegaskan bahwa kelima sila tersebut merupakan dasar negara.
Pria yang biasa disapa Cak Imin itu juga memiliki alasan khusus sehingga empat pilar kebangsaan perlu dievaluasi. Ia mengaku ingin meluruskan fitrah perjalanan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang memperjuangkan Pancasila sebagai dasar negara.
"Bahwa kita ingin meluruskan seperti fitrah perjalanan NU yang memperjuangkan Pancasila sebagai satu-satunya azas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Gus Dur, KH Ahmad Sidiq, Rais Am NU tahun 1984, adalah motor untuk meletakkan Pancasila sebagai satu-satunya azas kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkapnya.
Politisi yang juga Menakertrans itu menambahkan, Fraksi PKB di MPR akan menyampaikan kekeliruan empat pilar ini kepada MPR RI. Fraksi PKB akan meminta agar Pancasila tidak ikut dinyatakan dalam empat pilar kebangsaan.
"Terlalu rendah kalau Pancasila hanya dijadikan pilar. Padahal Pancasila adalah dasar. Oleh karena itu, DPP PKB ingin meluruskan ini melalui fraksi PKB di MPR agar bangsa kita tidak mudah digoyang fondasi kebangsaanny," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Pembuatan Perda, Pasal 129 di RUU Pemda Perlu Dihapus
Redaktur : Tim Redaksi