Muhaimin Minta Buruh Lihat Kemampuan Perusahaan

Terkait Tuntutan Kenaikan Upah Minimum 2014

Kamis, 31 Oktober 2013 – 19:49 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar kembali meminta para buruh agar dalam menyuarakan tuntutan kenaikan upah minimum tahun 2014 tetap memertimbangkan kemampuan perusahaan. Dengan demikian, kenaikan upah tidak menimbulkan kebangkrutan perusahaan sehingga memicu pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Kita semua tidak menolak tuntutan buruh. Namun tahapannya harus disadari agar perusahaan tidak bangkrut. Semua pihak baik perusahan, pemerintah dan buruh berjuang bersama,” kata Muhaimin menanggapi demo buruh yang menuntut kenaikan upah minimum di Jakarta, Kamis (31/10).

BACA JUGA: Fathanah Kenalkan Lutfhi Sebagai Pengusaha Pupuk Canggih

Menurut Muhaimin, pemerintah memahami bahwa upah buruh memang belum tinggi. Meski demikian, lanjutnya, buruh juga harus menyadari bahwa kalangan industri masih harus didorong untuk tumbuh dan berkembang.

Muhaimin menambahkan, perjuangan buruh adalah perjuangan pemerintah dan pengusaha juga. “Peningkatan kesejahteraan buruh yang sedang diperjuangkan baik oleh pemerintah, pengusaha dan pekerja intinya untuk peningkatan kesejahteraan buruh, tapi jangan sampai membuat perusahaan bangkrut," katanya.

BACA JUGA: Arya Effendy Terhinoptis dengan Fathanah

Muhaimin justru mengklaim bahwa pemerintah tahun lalu berhasil menaikkan upah secara signifikan. Namun, tahun ini banyak perusahaan yang mengeluh. Karenanya  harus diantisipasi agar jangan sampai perusahaan merelokasi usahanya sehingga berujung pada meningkatnya angka pengangguran.

Menteri yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta agar buruh meningkatkan pendidikan,  keterampilan dan kompetensi kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas.  “Upah rendah ini berhubungan dengan pendidikan rendah, maka kita up-grade kualitasnya sehingga daya saing bisa meningkatkan upah buruh kita,” pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA JUGA: Anggap Jokowi Tokoh Lokal, Belum Pantas Jadi Pemimpin Nasional

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Penyebab Konvensi Demokrat Kurang Greget


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler