JAKARTA - Pemerintah Indonesia meminta kepada seluruh negara-negara anggota International Labour Organization (ILO) agar membentuk koalisi global untuk menanggulangi masalah krisis lapangan kerja bagi kaum muda (youth employment crisis). Pasalnya hingga saat ini, jumlah pengangguran usia produktif cukup tinggi dan menjadi ancaman bagi berbagai negara.
“Koalisi ini untuk mencegah terjadinya peningkatan pengangguran di kalangan kaum muda. Hal ini harus menjadi perhatian khusus dan prioritas utama dalam menentukan kebijakan-kebijakan di bidang ketenagakerjaan yang berdampak pada tenaga kerja muda," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa (12/6).
Muhaimin mengungkapkan, krisis kesempatan kerja bagi kaum muda akan terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Penyebabnya, para pemuda yang saat ini masih sekolah akan segera lulus dan mulai masuk pasar tenaga kerja sehingga membuat jumlah pengangguran bertambah besar.
“Pentingnya negara dalam berinvestasi di sektor yang menghasilkan lapangan pekerjaan kerja baru bagi kaum muda, dan juga diperlukan kerjasama menuju sebuah koalisi global untuk pemuda pengangguran,"
kata Muhaimin.
Dalam laporan berjudul "Global Employment Trends for Youth", ILO menyatakan bahwa sekitar 75 juta pemuda di dunia atau sekitar 12,7 persen dari total penduduk dunia yang berusia 15 hingga 24 tahun, pada 2012 ini akan menganggur. Angka ini naik dari level tahun 2011 yang mencapai 12,6 persen.
Dengan kata lain, jumlah pemuda yang menganggur tengah merangkak naik hingga ke level yang hampir sama dengan saat dunia diguncang krisis finansial global pada 2009, yakni 75,4 juta orang. Tingkat pengangguran di usia muda diproyeksikan masih akan terus berada pada level yang sama hingga tahun 2016.
Sedangkan berdasarkan data Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional, pengangguran kaum muda di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 4,2 juta orang. "Meskipun di Indonesia tingkat penganggurannya cenderung menurun selama bertahun-tahun, kita harus terus memantau dan mengadopsi langkah-langkah yang tepat, yang mengantisipasi kemungkinan dampak krisis," tukasnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 LSM Laporkan Anggota Komisi III ke BK DPR
Redaktur : Tim Redaksi