JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa ada salah kelola (mismanajemen) Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2013 yang mencapai Rp1.600 triliun. Sebab menurutnya, tidak ada skala prioritas dalam APBN selain hanya sekedar untuk pembiayaan rutin.
"Terus terang meskipun belum jadi kesimpulan, tapi saya sudah berani simpulkan, APBN Rp 1.600 itu mismanajemen," kata Muhaimin saat membuka Rapat Kerja Fraksi PKB di DPR, Rabu (23/1), di ruang FPKB di gedung parlemen, di Jakarta. Tampak hadir dalam rapat itu Ketua FPKB Marwan Jafar, Sekretaris Jenderal PKB Iman Nachrawi dan anggota FPKB DPR.
Muhamin mengatakan, FPKB sebagai kekuatan politik di parlemen harus berupaya merubah mismanajemen APBN yang nilainya sangat besar itu. "Supaya kita semua khususnya PKB, termotivasi melihat Rp 1.600 triliun itu sangat besar yang harusnya lebih bermanfaat membangun bangsa," jelas Muhaimin.
Ditegaskannya, politik anggaran harus diubah total. Sebab, kata dia, masalahnya bukan hanya di DPR saja tapi juga saat perencanaan awal di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). "Politik anggaran masih sekedar siklus rutin saja," ungkap pria yang akrab disebut Cak Imin itu.
Lebih lanjut Muhaimin justru menganggap cara penyusunan anggaran di birokrasi hanya menggunakan pola copy-paste. "Tidak pernah memerhatikan filosofis apalagi konseptual dan teknik yang terukur. Nah, di situ terjadi mismanajemen," katanya.
Karenanya Muhaimin mengatakan, sudah menjadi tugas anggota FPKB DPR untuk menjadikan APBN yang tepat secara pengelolaan. Alasannya, dalam sejarah kemajuan perekonomian Indonesia, baru pemerintah sekaranglah yang paling maju dalam mengumpulkan APBN. Menurutnya, Rp 1.600 triliun itu sangat besar bila dibandingkan tahun-tahun lalu yang hanya Rp300 triliun. "Rp1.600 triliun itu duit besar yang bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Karenanya, Muhaimin mendorong agar PKB bisa berjuang lebih keras. Memang, lanjut dia, PKB membutuhkan kursi lebih banyak di DPR untuk memerjuangkan APBN supaya agar tidak mismanajemen. Muhaimin pun berharap pada Pemilu 2014 nanti PKB bisa meraih 13 persen suara atau 100 kursi di DPR RI. (boy/jpnn)
"Terus terang meskipun belum jadi kesimpulan, tapi saya sudah berani simpulkan, APBN Rp 1.600 itu mismanajemen," kata Muhaimin saat membuka Rapat Kerja Fraksi PKB di DPR, Rabu (23/1), di ruang FPKB di gedung parlemen, di Jakarta. Tampak hadir dalam rapat itu Ketua FPKB Marwan Jafar, Sekretaris Jenderal PKB Iman Nachrawi dan anggota FPKB DPR.
Muhamin mengatakan, FPKB sebagai kekuatan politik di parlemen harus berupaya merubah mismanajemen APBN yang nilainya sangat besar itu. "Supaya kita semua khususnya PKB, termotivasi melihat Rp 1.600 triliun itu sangat besar yang harusnya lebih bermanfaat membangun bangsa," jelas Muhaimin.
Ditegaskannya, politik anggaran harus diubah total. Sebab, kata dia, masalahnya bukan hanya di DPR saja tapi juga saat perencanaan awal di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). "Politik anggaran masih sekedar siklus rutin saja," ungkap pria yang akrab disebut Cak Imin itu.
Lebih lanjut Muhaimin justru menganggap cara penyusunan anggaran di birokrasi hanya menggunakan pola copy-paste. "Tidak pernah memerhatikan filosofis apalagi konseptual dan teknik yang terukur. Nah, di situ terjadi mismanajemen," katanya.
Karenanya Muhaimin mengatakan, sudah menjadi tugas anggota FPKB DPR untuk menjadikan APBN yang tepat secara pengelolaan. Alasannya, dalam sejarah kemajuan perekonomian Indonesia, baru pemerintah sekaranglah yang paling maju dalam mengumpulkan APBN. Menurutnya, Rp 1.600 triliun itu sangat besar bila dibandingkan tahun-tahun lalu yang hanya Rp300 triliun. "Rp1.600 triliun itu duit besar yang bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Karenanya, Muhaimin mendorong agar PKB bisa berjuang lebih keras. Memang, lanjut dia, PKB membutuhkan kursi lebih banyak di DPR untuk memerjuangkan APBN supaya agar tidak mismanajemen. Muhaimin pun berharap pada Pemilu 2014 nanti PKB bisa meraih 13 persen suara atau 100 kursi di DPR RI. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 70 Juta Rakyat Indonesia Rentan Kemiskinan
Redaktur : Tim Redaksi