Muhammadiyah: Doa dalam Bahasa Arab Lebih Baik

Kamis, 02 Desember 2021 – 21:14 WIB
Abdul Mu’ti. Foto: diambil dari muhammadiyah.or.id

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti menuturkan bahwa doa ialah ibadah.

Bagi umat Islam, sebaiknya doa disampaikan dalam bahasa Arab.

BACA JUGA: Mempelajari Bahasa Arab, Mengajarkan Cinta pada Bahasa Indonesia

Mu'ti menuliskan hal itu di Twitter akun @Abe_Mukti dengan menggunakan tagar Tentang Doa, Kamis (2/12).

"Doa adalah ibadah. Bagi umat Islam yang mampu, sebaiknya berdoa dalam bahasa Arab, terutama jika terdapat contoh dan tuntunan dari Alquran dan sunah," ujar dia di Twitter.

BACA JUGA: Yandri: Pandai Bahasa Arab dan Hafal Alquran itu Radikal? Itu Sungguh Membuat Saya Tersinggung Pak

JPNN telah memperoleh izin dari Mu'ti untuk memuat cuitnya sebagai pemberitaan.

Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta itu mengatakan bahwa orang yang kurang fasih berbahasa Arab dan ingin menyampaikan doa khusus, bisa menyampaikan lantunan harapan memakai bahasa Indonesia.

BACA JUGA: OIC Youth Tak Terima Bahasa Arab Disebut Ciri Teroris

"Boleh berdoa dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa lainnya," ungkap Mu'ti.

Di sisi lain, Mu'ti berharap umat yang belum fasih berbahasa Arab, agar bisa belajar dan memperdalam ilmu.

Selanjutnya bisa melantunkan doa dengan bahasa Arab.

"Saya berdoa semoga yang belum fasih berbahasa Arab, bersedia belajar sehingga dapat berdoa dengan baik," beber dia.

Narasi doa dengan bahasa Arab menuai sorotan setelah muncul pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ketika menjadi pembicara di dalam podcast Deddy Corbuzier yang disiarkan di YouTube, Selasa (30/11).

Jenderal Dudung mengaku biasa berdoa menggunakan bahasa Indonesia, karena Tuhan bukan orang Arab. (ast/jpnn)


Redaktur : Adil
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler