Muhammadiyah: Tewasnya Laskar FPI Bentuk Hadirnya Kekerasan yang Berkali-kali

Selasa, 08 Desember 2020 – 15:20 WIB
Busyro Muqoddas. Foto: dokumen JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas menyampaikan duka atas tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak aparat di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat.

Busryo pun menilai tewasnya enam laskar FPI sebagai bentuk kekerasan yang terus terulang di Indonesia.

BACA JUGA: Keterangan Tim Forensik RS Polri Terkait Penanganan 6 Jenazah Laskar FPI

"Peristiwa yang terjadi adalah bentuk dari hadirnya kekerasan yang berkali-kali di negeri ini," katanya dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube Muhammadiyah Channel, Selasa (8/12).

"Ini menggambarkan kekerasan yang dilakukan oleh aparat negara yang tidak hanya terjadi pada di Cikampek, juga kemarin, tetapi sebelumnya juga terjadi."

BACA JUGA: Polisi Tembak Mati 6 Laskar FPI, Gatot Nurmantyo Cs Desak Jokowi Lakukan Ini

Menurut Busyro, Muhammadiyah tentu mengutuk kejadian tewasnya enam laskar FPI.

Selain menandakan peristiwa kekerasan yang berulang, tewasnya enam laskar berpotensi mengganggu persatuan.

BACA JUGA: FPI Desak Kepolisian Segera Menyerahkan Jenazah Laskar yang Tewas Tertembak

"Tentu pertama-tama PP Muhammadiyah bukan saja menyesalkan, mengutuk terjadinya kekerasan tersebut, apalagi jika itu dilakukan oleh aparat yang punya kuasa," ujar dia.

Oleh karena itu, ungkap Busyro, terhadap peristiwa tewasnya laskar FPI menjadikan rasa keprihatinan bersama.

Termasuk menjadi bahan koreksi yang fundamental untuk kesekian kalinya bagi negara.  

"Bukankah negara itu fungsi utamanya melindungi rakyat, dan negara merupakan organisasi tertinggi yang pengelolannya, pengemban amanahnya itu diamanatkam oleh pemilu lima tahun sekali, dan itu merupakan bentuk kepercayaan kepada aparat negara, aparat pemerintah," ujar dia.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran membeberkan peristiwa tewasnya enam laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Senin (7/12).

Peristiwa itu berawal saat polisi melakukan penyelidikan terkait informasi pengerahan massa saat Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, diperiksa atas dugaan pelanggaran protokol kesehatan Senin kemarin.

Tim lalu mengikuti rombongan kendaraan yang berisi Habib Rizieq.

Saat tengah mengikuti rombongan yang diduga terdapat Habib Rizieq, polisi tiba-tiba dipepet.

Diduga kuat, mobil yang memepet dari pengikut Habib Rizieq. Baku tembak tak terhindarkan.

Anggota kepolisian kemudian membalas tembakan itu dan enam laskar FPI dinyatakan tewas.

"Ketika anggota PMJ mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senpi dan sajam," kata Fadil, Senin. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler