jpnn.com, KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia yang juga pemimpin Partai Pejuang, Dr Mahathir Mohamad menawarkan gagasan untuk membendung kematian akibat COVID-19 yang jumlahnya masih cukup tinggi di negara tersebut.
"Kami melihat jumlah kematian akibat COVID-19 meningkat secara dramatis. Setiap hari hampir 400 orang meninggal. Beberapa dari mereka dibawa ke rumah sakit setelah meninggal," katanya di Kuala Lumpur, Rabu (1/9).
BACA JUGA: Karantina Mandiri, PM Malaysia Tak Hadiri Pelantikan Menteri
Mengapa ini terjadi sekarang, Mahathir mengatakan, alasannya karena angka penularannya sangat tinggi.
"Tidak mungkin semua yang terinfeksi (25.080 orang) dirawat di rumah sakit," katanya.
BACA JUGA: TNI Menggagalkan Penyelundupan Mobil asal Malaysia di Perbatasan
Dia mengatakan praktik saat ini sudah parah karena hanya yang membutuhkan oksigen dan menggunakan peralatan untuk diberikan oksigen dengan tekanan tinggi yang boleh masuk rumah sakit yaitu kategori empat dan lima.
"Kategori satu, dua dan tiga diarahkan ke karantina rumah. Tidak ada perawat atau oksigen di rumah. Kategori tiga yang sudah menunjukkan paru-paru yang terinfeksi, ketika semakin parah tidak bisa mendapatkan perawatan apa pun di rumah," katanya.
BACA JUGA: UMKM di Riau Ekspor Produk ke Malaysia, Ternyata Caranya Begini
Keluarga di rumah, ujar dia, tidak bisa membantu karena tidak bisa dekat dengan pasien.
"Dokter tidak bisa dipanggil. Pasien menjadi lebih buruk. Oksigen tidak ada di rumah dan akhirnya pasien meninggal," katanya.
Pihaknya percaya kelompok ketiga ini dapat diselamatkan karena mereka tidak begitu banyak.
"Rumah sakit sementara dapat diadakan. Rumah sakit hanya dipasok oksigen dan menampung beberapa dokter dan perawat," katanya.
Dia mengatakan lebih dari seribu pasien kategori tiga dapat dikarantina di rumah sakit sementara.
"Militer dapat membangun rumah sakit bergaya rumah sakit lapangan. Aula di hotel dan bangunan lain dapat dilengkapi dengan tempat tidur, oksigen dan dokter dan perawat," katanya.
Bila pasien terdeteksi lebih serius, ujar dia, dokter dan perawat bisa memberikan oksigen dan jika tidak ada respons pasien dapat dipindahkan ke rumah sakit biasa.
"Kunjungan tim dokter dan perawat harus dilakukan ke karantina kategori satu dan dua di rumah. Dengan demikian jika ada pasien yang kondisinya memburuk bisa diberikan oksigen. Dalam kasus yang serius mereka dapat dipindahkan ke rumah sakit atau rumah sakit untuk pasien kategori tiga," katanya.
Pihaknya berharap proposalnya diterima oleh Kementerian Kesehatan sehingga dirinya yakin jumlah kasus baru bisa dikurangi dan juga jumlah kematian bisa dikurangi. (ant/dil/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Adil