Ulama: Bantuan Lebih Dibutuhkan Warga Palestina Ketimbang Aksi Boikot Produk Israel

Minggu, 07 April 2024 – 11:11 WIB
Pendiri Alma Foundation Andi YH Djuwaeli menilai bahwa bantuan lebih dibutuhkan warga Palestina dibanding ramai-ramai melakukan aksi boikot produk Israel. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Ulama menilai aksi bantuan nyata lebih dibutuhkan warga Palestina dibanding melakukan boikot menyusul agresi Israel ke wilayah tersebut.

Warga di lokasi terdampak konflik tersebut akan lebih merasakan bantuan langsung.

BACA JUGA: Warga Non-Muslim Ikut Berpuasa di Bulan Ramadan Sebagai Bentuk Solidaritas Untuk Palestina

Pendiri Alma Foundation Andi YH Djuwaeli menilai bahwa bantuan lebih dibutuhkan warga Palestina dibanding ramai-ramai melakukan aksi boikot produk Israel. 

Menurutnya, publik juga tidak perlu saling menjatuhkan sebuah instansi tertentu menyusul gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang tengah menggaung. Dia melanjutkan tidak sedikit instansi yang disinyalir terafiliasi dengan Israel telah berbuat banyak kegiatan positif di Indonesia.

BACA JUGA: Bantuan Indonesia untuk Palestina dan Sudan Bentuk Diplomasi Kemanusiaan

"Banyak hal yang masyarakat belum tahu dan hafal tentang perusahaan ini jadi dimaklumi saja," ujar Andi YH Djuwaeli dalam keterangannya, Minggu (7/4). 

Dengan banyaknya informasi tidak jelas atau bahkan menyudutkan yang bertebaran di media sosial. Dia melanjutkan, informasi itu pada akhirnya dapat memengaruhi cara berpikir seseorang akan suatu hal hingga akhirnya larut dalam gerakan BDS.

BACA JUGA: BAZNAS Distribusikan Air Bersih untuk Pengungsi Palestina

"Jadi, tentang isu yang negatif ini lebih baik kita lawan saja dengan kegiatan yang positif," ucapnya.

Pegiat ekonomi keumatan ini melanjutkan, peredaran informasi hoaks atau yang disebarkan oleh buzzer di media sosial sebaiknya tidak perlu dilawan. Dia mengatakan, hal tersebut justru hanya akan membuat kisruh kondisi saat ini di dalam negeri.

"Lebih bagus kita aksi nyata saja, kan lebih bermanfaat bagi seluruh masyarakat," katanya.

Seperti diketahui, gerakan BDS yang saat ini didengungkan menyasar sejumlah perusahaan multinasional yang sudah lama beraktivitas di Indonesia. Salah satunya, adalah Danone Indonesia yang disudutkan sebagai perusahaan yang terafiliasi Israel.

Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) juga telah merilis daftar nama-nama perusahaan yang jelas terafiliasi dalam mendukung agresi Israel ke Palestina. Di antara nama-nama perusahaan tersebut, tidak ada nama perusahaan Danone.

Banyak tokoh agama dan pakar ekonomi mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak dalam narasi boikot yang banyak berisi disinformasi dan hoaks dalam menentukan kriteria siapa yang dianggap mendukung Israel. Mereka mengajak masyarakat untuk bijak menyikapi isu boikot ini. (esy/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler