jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Menjelang sidang pleidoi Bupati nonaktif Ade Yasin, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat kecamatan se-Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar istigasah atau doa bersama.
Istigasah yang digelar serentak empat hari berturut-turut sejak Jumat (17/9) itu merupakan bentuk dukungan para ulama untuk proses hukum Ade Yasin.
BACA JUGA: Ungkap Kasus Korupsi Bupati Ade Yasin, KPK Hadirkan 6 Saksi
Ketua MUI Kabupaten Bogor Prof KH Ahmad Mukri Aji meyakini Ade Yasin tidak bersalah dalam perkara dugaan suap auditor BPK, sebab hampir semua saksi yang dihadirkan oleh KPK di persidangan, keterangannya merujuk pada ketidakterlibatan Ade Yasin.
"Ini upaya menembus pintu langit agar Teteh Ade dibebaskan dari jeratan kasus yang membawa namanya. Sebab, hampir semua saksi menyebut tidak terlibat dalam suap WTP (wajar tanpa pengecualian) itu," kata Ahmad Mukri Aji di Cibinong, Bogor, Sabtu.
BACA JUGA: Seusai Berselingkuh dengan Ipda KR, Perwira Polwan Menjalin Asmara Anak Buah
Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bogor Irfan Awaludin alias Gus Irfan mengatakan istigasah serentak itu dilakukan di 40 kecamatan dengan diikuti oleh anggota MUI dari 416 desa.
"Acara istigasah diadakan di 40 kecamatan selama empat hari berturut-turut. Setiap hari sepuluh kecamatan menggelar doa bersama itu, mulai dari tanggal 16 hingga 19 September 2022," katanya.
Menurutnya, istigasah serentak merupakan bentuk kerinduan masyarakat terhadap sosok Ade Yasin.
Sebab, menurut Gus Irfan, tidak sedikit masyarakat dari kalangan muda hingga orang tua turut meramaikan doa bersama tersebut.
"Tak hanya pengurus MUI di kecamatan dan desa, tetapi banyak juga masyarakat yang turut mendoakan Ibu Ade Yasin mulai dari siswa SMA hingga ibu dan bapak-bapak pengajian juga ikut mendoakan sosok pemimpin yang mereka rindukan," katanya.
Sesuai jadwal, Ade Yasin akan menjalani sidang pembelaan atau pleidoi atas tuntutan Jaksa KPK di Pengadilan Tipikor Bandung, Jawa Barat pada Senin (19/9) 2022. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti