jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan media massa saat ini semakin berbahaya, apalagi di era digital. Demikian dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Bidang Hukum dan HAM Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ikhsan Abdullah saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja (Raker) ABNnews di Jakarta, Rabu (11/12).
"Karena saat ini berita atau informasi arusnya sangat deras," kata Ikhsan.
BACA JUGA: Pengamat Nilai Media Asing yang Sebut Diplomasi Prabowo Putus Asa Sangat Tendensius
Menurut Ikhsan, setiap hari berita muncul dalam jumlah miliaran. Sehingga tidak aneh bila kemudian terjadi disruption atau perubahan yang sangat cepat.
“Saya kira perlu ketangguhan yang harus dimiliki agar bisa bertahan. Ini perlu, walaupun kita berdoa,” kata Ikhsan.
BACA JUGA: Ini Alasan Rizky Billar Ingin Rehat dari Media Sosial
Sementara itu Direktur Utama PT Three R yang menaungi ABNNews, Handini Wulan mengatakan sejarah telah mengajarkan bahwa media massa adalah salah satu pilar penting dalam peradaban manusia.
Menurutnya, media massa sebagai penyampai kebenaran, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa jiwa-jiwa masyarakat kita terus tumbuh dalam cahaya tersebut.
BACA JUGA: Tingkatkan Pemahaman & Literasi Reasuransi, Indonesia Re Gelar Media Engagement Day
“Kita semua di sini adalah bagian dari misi besar itu. Kita bukan sekadar kru media, tetapi pejuang demokrasi," kata Handini.
Handini menekankan bahwa media massa sebagaimana yang sering disebut sebagai pilar keempat demokrasi, adalah benteng terakhir bagi tegaknya keadilan, transparansi, dan akuntabilitas.
"Peran ini bukan hanya mulia, tetapi juga berat, karena di pundak kita terpikul harapan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang jujur, seimbang, dan berintegritas,” kata Handini. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif