jpnn.com, TULUNGAGUNG - Tindakan Pemkab Tulungagung, Jatim membekukan sementara aktivitas di Karaoke Yess dianggap beberapa pihak belum mencerminkan sebuah ketegasan.
Pelanggaran lokasi hiburan di Jalan Pattimura Barat tersebut dianggap sudah berat karena diduga menyediakan penari telanjang alias striptis.
BACA JUGA: Pernyataan Sikap MUI soal Bom Kampung Melayu
''Kami menganggap pembekuan tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) untuk Yess belum tegas," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tulungagung KH Hadi Muhammad Mahfudz.
Menurut dia, tingkat pelanggaran yang dilakukan Yess memang berat. Karena itu, proses hukumnya harus dilanjutkan sampai pengadilan dengan sanksi yang sepadan.
BACA JUGA: MUI Dukung Ajakan Jokowi Memerangi Separatisme
''Harus sampai pengadilan untuk kasus ini,'' jelasnya.
Gus Hadi -sapaan akrabnya- melanjutkan, dalam hal ini penegakan hukum harus total dan tidak setengah-setengah.
BACA JUGA: Pesta Gay Digerebek, Begini Reaksi MUI
Jika tidak, itu bisa menimbulkan dampak buruk dan tidak ada efek jera. ''Sanksinya harus maksimal agar ada efek jera," tegasnya. (rka/din/c17/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lampu Padam, Saat Dinyalakan Ternyata Semua Gay Sedang Bugil
Redaktur & Reporter : Natalia